Kunker Dibatalkan Akibat Perbedaan Persepsi Pimpinan DPRD Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa.
Persepsi kolektif kolegial dalam pandangan pimpinan DPRD Sidoarjo tidak ketemu. Gara-gara perbedaan persepsi, kunker anggota yang seyogyanya berangkat Rabu (4/12) ini dibatalkan. Keputsannya menunggu pekan depan setelah konsultasi 4 pimpinan ke Pemprov Jatim.
Ketua BK (Badan Kehormatan) DPRD, M Nizar, membenarkan, keempat pimpinan berkonsultasi ke Pemprov Jatim, Senin depan. Rapat BK dengan pimpinan bersepakat untuk konsutasi ke Pempro Jatim. “Kami diberi waktu konsutasi hari senin,” tandasnya. Karena sudah menjadi kesepakatan untuk berkonsutasi, maka semua pimpinan harus meluangkan waktu ke Pemprov.
Renja kunker yang sudah disusun dalam rapat Banmus, menurut Nizar, ditangguhkan karena rapatnya sendiri dianggap illegal. Rapat Banmus itu dipimpin wakil ketua, Emir Frdaus, senin lalu, setelah ketu dewan, Usman berhalangan karena dinas luar ke Solo. Emir sendiiri tidak mendapat disposisi ketua dewan untuk memimpin rapat. Sedangkan Emir dan Kayan selaku dua pimpinan beranggapan, rapat Banmus diperlukan karena bulan desember belum dibuatkan Renja.
Wakil ketua dari FPDIP, Bambang Riyoko, di ruang kerjanya menjelaskan,ada dua hal yang nanti ditanyakan ke pempov Jatim. Poin itu adalah, apakah SPT (Surat Perintah Tugas) itu menjadi kewenangan tunggal ketua saja, sedangkan wakil ketua tidak. Poin kedua, apakah yang memimpin rapat-rapat juga kewenangan tunggal ketua. Apakah wakil ketua diperbolehkan memimpin rapat dengan atau tanpa disposisi ketua.
Sebenarnya Banmus sudah konsultasikan hal itu ke pemprov Jatim. Jawaban Pemprov bahwa wakil ketua boleh memimpin rapat Banmus dan Banggar, bahkan hingga rapat paripurna. Jadi rapat Banmus, senin lalu yang dipimpin wakil ketua guna menyusun Renja, sebenarnya sah. Dan anggota boleh melakukan kunker sesuai Renja.
Persoalannya, sekwan tidak berani mengeluarkan anggaran kunker. Dassarnya adalah Perbup. Padahal di Peraturan Pemerintah itu diperbolehkan. “Secara hirarki, lebih tinggi PP dibanding Perbub. Tapi Sekwan tidak berani mengeluarkan anggaran,” ujarnya.
Dalam pekan ini dipastikan kegiatan fakum atau hanya menerima rapat dengan pendapat, bila diperlukan. Menunggu konsultasi para pimpinan senin depan. (hds)

Tags: