Kuota Bidikmisi Turun, PTS Perbesar Jumlah Beasiswa

Orang tua dan mahasiswa baru penerima bantuan pendidikan bidikmisi di Airlangga Convention Center (ACC), Senin (23/7).

Surabaya, Bhirawa
Kuota bidikmisi dari Kemenristek-Dikti tidak hanya mengalami pengurangan di lingkungan perguruan tinggi negeri. Tahun ini, jatah bidikmisi yang diberikan untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) juga mengalami penurunan drastis.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Dr Sukadiono. Menurutnya, jatah bidikmisi untuk PTS rata-rata mengalami penurunan. Tak terkecuali di kampusnya, dari tahun lalu sebanyak 25 penerima bidikmisi, tahun ini kuotanya hanya 10 kursi. Karena itu, pihaknya berinisiatif untuk menambah penerima beasiswa dengan anggaran mandiri dari kampus.
“Tahun ini kita siapkan 63 bidikmisi yang menggunakan anggaran murni dari kampus. Jumlah ini kami tingkatkan dari tahun lalu hanya 13 kuota bidikmisi, tutur Sukadiono. Berbeda dengan bidikmisi, lanjut dia, yang dialokasikan Kemenristek-Dikti yang diberikan sekaligus uang saku. Beasiswa dari kampus hanya diberikan untuk bebas biaya pendidikan dan dana pengembangan.
Sukadiono menuturkan, sebanyak 23 kuota bidikmisi telah dipilih setelah melalui proses seleksi yang diikuti 236 pendaftar. Secara rinci, penerima bidikmisi tersebut terdiri dari 10 bidikmisi Kemenristek-Dikti dan 13 lainnya beasiswa dari kampus. Sementara pada penerimaan mahasiswa baru gelombang ketiga saat ini, kuota bidikmisi akan dibuka kembali untuk 50 calon mahasiswa. “Kita nilai dari prestasi pendaftar, tes tulis dan tingkat ekonomi keluarga dengan menunjukkan SKTM dan visitasi langsung,” tutur dia.
Sukadiono mengakui, tahun ini kampusnya mendapat cukup banyak peminat. Baik untuk Fakultas Kedokteran (FK) yang baru dua tahun beroperasi maupun fakultas lainnya. Total calon mahasiswa reguler yang telah diterima mencapai 1.600. “Bahkan untuk FK sudah kita tutup pendaftarannya sejak akhir bulan lalu. Kami tidak terpengaruh sama sekali dengan adanya jalur mandiri yang dibuka PTN lebih dari satu tahap,” tutur dia.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Dr Widyo Winarso menuturkan, bidikmisi reguler yang dianggarkan melalui LLDIKTI tahun ini relatif tidak ada penambahan dari pemerintah. Sementara alokasi khusus dari Kemenristek Dikti yang juga digunakan untuk bidikmisi masih belum final angkanya.
“Di pusat sendiri sebenarnya masih ada kuota, sehingga angkanya belum final dan tidak bisa dijadikan pedoman,” tutur Widyo. Widyo mengaku, pihaknya akan melakukan konsolidasi data terkait penerimaan bidikmisi ini. Sebab, tidak semua PTS yang menerima anggaran ini. Setiap PTS, lanjut dua akan mendapatkan kuota dan seleksi calon penerimanya dilakukan sendiri oleh PTS. “Sekarang PTS memang sudah melakukan seleksi calon penerima. Tapi angkanya belum fiks. Hanya program studi yang usdah terakreditasi B dapat menerima program ini,” pungkas dia. [tam]

Tags: