Foto Ilustrasi
Kota Malang, Bhirawa
Ini kabar menggembirakan bagi Calon Jamaah Haji {CJH) asal Kota Malang. Pasalnya kuota haji mulai tahun 2017 ini, kembali normal. Bahkan hitungan sementaran jamaah yang akan berangkat sebanyak 1098 jamaah.
Normalnya kuota haji untuk Indonesia, disebabkan setelah selesainya pelaksanaan pembangunan dan renovasi di Masjidil Haram. Selama renovasi kawasan Baitullah, jumlah , Jamaah Calon Haji Indonesia dikurangi.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama Kota Malang, Mochtar Chasawi, kepada sejumlah wartawan akhir pekan kemarin mengutarakan, adanya penambahan kuota Jamaah Haji untuk Indonesia, unuk Kota Malang tidak ada penambahan kuota yang signifikan.
“Jadi ini sama dengan kuota haji tahun 2012 lalu, makanya dampaknya bagi kota Malang belum terlalu siginifikan. Meskipun harapan kita bisa lebih banyak lagi jamaah yang bisa berangkat,”ujar Mochtar. Normalisasi kuota yang dimaksudkan Mochtar adalah penambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi yang dibagi seluruh wilayah Indonesia itu membuat jumlah kuota kota Malang menjadi normal kembali sama seperti tahun 2012 lalu, yang sebelum ada pengurangan kuota sebesar 20%.
“Untuk tahun ini dengan adanya normalisasi maka kuota haji di Kota Malang menjadi 1.098 jamaah haji setelah sebelumnya hanya 916 jamaah haji yang terbagi dalam dua kloter haji,”imbuh Mohtar.
Penambahan 20% Jamaah Calon Haji tersebut menurut Mochtar diambil secara otomatis dari Jamaah Haji yang mengantri berdasarkan data secara online, dari seluruh Indonesia, karena tidak ada kebijakan selain secara online.
“Tidak ada kebijakan selain data pendaftar online. Sedangkan untuk kebijakan berdasarkan usia calon jamah, itu sangat tergantung dari pusat. Karena selama ini ada kebijakan berdasarkan usia Jamaah Calon Haji,” ujar Mochtar.
Saat ditanya tentang masa tunggu keberangkatan haji, Mochtar menjelaskan masa tunggu keberangkatan haji jika mendaftar pada tahun ini akan berangkat tahun 2041 mendatang. Makanya untuk yang sudah berusaia lanjut diperkirakan akan mendapat prioritas. [mut]
