Kurang Seminggu, Anggaran UN Masih Macet

UN 2015Dindik Surabaya, Bhirawa
Ujian Nasional (UN) SMA dan sederajat segera digelar sepekan mendatang. Sayang, hingga kini anggaran untuk operasional pelaksanaan tak kunjung dicairkan. Kondisi ini membuat panitia baik di tingkat kabupaten/kota sampai sekolah harus bersiap-siap mencari solusi sendiri-sendiri.
Seperti diungkapkan Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto. Dia mengakui, hingga saat ini belum ada kejelasan baik dari pusat maupun provinsi terkait anggaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan UN. Padahal pelaksanaan UN tinggal sepekan lagi, yakni pada 13 April 2015 mendatang.
“Kita tunggu dulu. Kalau dalam jangka tiga hari menjelang UN belum ada anggarannya, baru kita tentukan plan B, C dan seterusnya,” kata Sudarminto dihubungi, Senin (6/4) kemarin.
Sudarminto mengaku belum bisa mengungkapkan langkah apa yang akan digunakan jika anggaran belum turun. Jika menggunakan dari pos anggaran lain, ini cukup mengkhawatirkan. “Sekarang ini repot, kita gunakan anggaran kalau tidak sesuai aturannya juga salah. Tapi kita sebenarnya butuh,” kata dia.
Menurut Sudarminto, sekolah bisa saja menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sebab, salah satu item dalam penggunaan dana BOS adalah untuk evaluasi. Namun demikian, sekolah tidak dapat menggunakan banyak. Karena anggaran untuk UN tidak direncanakan sekolah. “Sekolah pasti hanya akan mengandalkan anggaran dari UN. Karena setiap tahun pasti dapat,” kata mantan SMAN 16 ini.
Sementara itu, panitia di sekolah penyelenggara UN mengaku sudah terbiasa dengan anggaran macet seperti sekarang. Menurut Kepala SMAN 1 Surabaya Johanes Mardijono mengatakan, hampir setiap tahun, anggaran UN selalu terlambat dicairkan. Bahkan setelah UN rampung, anggaran kadang baru menyusul dicairkan. “Kita pasti berusaha mencari dana talangan dulu untuk menggelar UN. Karena setiap tahun pasti dananya telat,” kata Johanes.
Hal aneh justru diakui Kepala SMK PGRI 7 Surabaya Bambang Sugiono. Dia mengaku tidak pernah tahu jika ada anggaran yang dialokasikan pemerintah khusus untuk sekolah pelaksana UN. Tahun lalu, pembiayaan ujian ditanggung sekolah dengan menggunakan dana BOS dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda). “Tidak pernah ada anggaran ujian nasional yang turun. Kalau tahun lalu sudah include laporannya dengan pembiayaan BOPDA,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, plotting anggaran UN telah ditetapkan Kemendikbud. Tahun ini, Jatim menerima anggaran dengan nilai yang cukup besar, yakni mencapai Rp 44,9 miliar. Sayang, anggaran tersebut masih berupa angka dan belum dapat didistribusikan ke panitia di kabupaten/kota dan sekolah penyelenggara. Anggaran tersebut meningkat dari tahun lalu yang nilainya hanya Rp 40,4 miliar.

Mulai Distribusikan Naskah
Sementara itu Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Sumenep mulai mendistribusikan naskah soal UN untuk SMA sederajat ke wilayah kepulauan. Pendidstribusian naskah soal itu disesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Sumenep Nurul Hamzah mengatakan pihaknya sengaja mendistribusikan naskah soal SMA sederajat ke wilayah kepulauan karena untuk wilayah kepulauan selain disesuaikan dengan jadwal kapal, juga kepulauan memiliki sejumlah pulau yang ada lembaga pendidikan sebagai penyelenggara UN. “Kami sengaja mendistribusikan naskah soal UN SMA sederajat ke wilayah kepulauan lebih awal karena harus disesuaikan dengan jadwal kapal,” kata Nurul Hamzah, Senin (6/4).
Menurut Nurul Hamzah, pendistribusian naskah soal ke kepulauan itu memang harus didahulukan karena jika disamakan dengan pendistribusian di wilayah daratan dikhawatirkan tidak ada jadwal kapal yang bisa membawa naskah soal tersebut.  “Ke Kecamatan Sapeken sudah dikirim Minggu 5 April kemarin dan hari ini (kemarin, red) dijadwal ke Kecamatan Arjasa, Kangayan dan Kecamatan Masalembu,” paparnya.
Nurul Hamzah menegaskan, semua naskah soal UN SMA sederajat yang didistribusikan itu akan disimpan di Mapolsek setempat, kemudian akan dijemput oleh sekolah penyelenggara UN setiap hari.  “Sekolah penyelenggara UN akan menjemputnya setiap hari pelaksanaan,” tuturnya.
Untuk kepulauan lainnya, lanjutnya, seperti Kecamatan Raas, Nonggunong, dan Gayam Pulau Sapudi serta Giligenting akan disesuaikan dengan jadwal kapal atau perahu, sedangkan untuk Kecamatan Talango distribusikan sama dengan kecamatan daratan karena lokasinya lebih dekat meski berada di wilayah kepulauan. “Untuk kecamatan/Pulau Talango pendistribusian naskah soal UN akan bersamaan dengan pendistribusian ke wilayah daratan karena geografisnya lebih dekat,”imbuhnya.
Berdasarkan Data Nominatif Tetap (DNT), jumlah peserta UN untuk seluruh tingkat pendidikan mulai SMP, SMA, dan kelompok belajar (kejar) paket C mencapai 29.591 siswa dengan 340 sekolah penyelenggara UN. Sesuai jadwal UN SMA sederajat direncanakan akan dilaksanakan  13-15 April 2015. [tam,sul]

Tags: