Kurangi Defisit, Jatim Fokus Tanam Kedelai

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pemprov Jatim fokus menanam kedelai dengan kualitas bagus untuk mengurangi defisit, sekaligus memproduksi untuk bahan baku tempe, tahu, dan lainnya.
“Dibandingkan ketersedian kebutuhan pangan Jatim pada 2015, hanya kedelai yang mengalami defisit, yakni sebesar 46,9 ribu ton,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di sela Rapat Pleno Dewan Ketahanan Pangan Jatim di Surabaya, Selasa (16/2).
Kendati mengalami defisit, kata dia, untuk kedelai tetap memberikan kontribusi 38 persen terhadap kebutuhan nasional. “Dengan kondisi seperti itu maka harus ada komitmen kepala daerah untuk meningkatkan produktifitas kedelai,” ucap Gus Ipul sapaan akrabnya.
Menurut dia, ada berbagai permasalahan yang menyebabkan komoditas pangan produktifitas belum maksimal, di antaranya konversi lahan kepemilikan lahan yang sempit dan masih menggunakan alat teknologi tradisional.
Kemudian, lanjut dia, sulitnya petani mendapatkan pinjaman, lemahnya sistem produksi dan distribusi benih, tingginya kerusakan jaringan irigasi, tingginya biaya produksi dan transportasi dan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia juga menjadi persoalan.
“Harus ada komitmen agar pembangunan kawasan pemukiman tidak dilakukan di lahan pertanian karena menyebabkan lahan tanam semakin menyusut. Ke depan, diharapkan keperluan industri, pabrik dan perumahan bisa dicarikan ke daerah ynag bukan area pertanian,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga menjelaskan, ketersedian kebutuhan pangan di Jatim pada 2015 cukup bagus, yang mana dua komoditi pangan utama mengalami surplus yakni padi surplus 4,94 juta ton, serta jagung surplus sebesar 3,4 juta ton.
“Kontribusi komoditas pangan Jatim sangat strategis terhadap nasional dan harus ada peningkatan pada dari tahun ke tahun,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Sementara itu, berdasarkan catatan Pemprov Jatim, kontribusi komoditas pangan Jatim terhadap kebutuhan nasional antara lain beras berkontribusi sebesar 19,76 persen, jagung 40,37 persen, gula 49,69, cabai rawit 32,53 persen, daging sapi 21,40 persen dan bawang merah sebesar 24,10 persen. [iib,ant]

Tags: