Kurangi Migran Ilegal, Siapkan Kerjasama untuk Perlindungan Pekerja Migran Lamongan

Kabupaten Lamongan masuk dalam 10 besar penyumbang pekerja migran di Jawa Timur. (alimun hakim/bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Berdasarkan data BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Wilayah Jatim, Kabupaten Lamongan masuk dalam 10 besar penyumbang pekerja migran di Jawa Timur.

Kepala BP2MI Wilayah Jatim Titis Wulandari ketika bersilaturrahim kemarin dengan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Kadisnaker Lamongan Agus Cahyono menyampaikan, jumlah pekerja migran Lamongan yang tercatat secara resmi sejak 2018 hingga saat ini adalah 1.283 migran dan tersebar di Taiwan, Malaysia, Hongkong.

“Lamongan masuk dalam 10 besar penyumbang pekerja migran di Jatim, yang tercatat di kami 1.283, rata-rata Taiwan, Malaysia, Hongkong, ini yang legal. Sepanjang 2018 hingga 2022, terdapat 20 warga Lamongan ke Jepang, juga Korea Selatan bekerja di bidang manufaktur atau operator di pabrik. Peluangnya masih banyak, karena memang Taiwan dan Malaysia sudah buka kembali, gaji sekitar 10 juta untuk sektor domestik, rumah tangga. Kalau manufaktur lebih besar sekitar 15 juta,” ungkap Titis Wulandari, Minggu (25/9)

Pada kesempatan tersebut, Titis juga menyampaikan maksud kedatangannya untuk mengajukan kerjasama dengan Pemkab Lamongan. Dimana dalam kejasama tersebut nanti, calon migran akan difasilitasi pelatihan, penempatan, juga perlindungan.

“Maksud kedatangan kami, selain ingin bersilaturrahim juga mengajukan kerjasama dengan Pemkab Lamongan. Perjanjian ini terkait pelatihan atau sosialisasi, penempatan, dan perlindungan,” tambahnya.

Disampaikan Kadisnaker Lamongan Agus Cahyono, hingga tahun ini terdapat 381 pekerja migran Lamongan yang sudah memiliki ID dan bekerja di sektor formal seperti pabrik, pertukangan, dan perkebunan.

“Tahun ini, sampai bulan ini yang sudah ber-ID 381, pekerja sektor formal. Pekerja Migran Indonesia asal Lamongan sudah tidak ada pekerja sektor informal, yang sebelum pandemi rata-rata 500 sampai 600 orang per tahun,” katanya.

Menanggapi rencana kerjasama antara BP2MI dengan Pemkab Lamongan, Pak Yes mengaku siap membantu. Hal tersebut diungkapkan Pak Yes adalah guna memberikan kesempatan bagi warga Lamongan bekerja sebagai pekerja migran sektor formal, memberikan kesejahteraan, juga perlindungan pekerja.

“Secara prinsip saya siap bekerjasama dengan BP2MI. Apa yang diperlukan dari Pemkab misalnya pelatihan, kami siap membantu. Ini untuk memberikan kesempatan bagi warga Lamongan bekerja sebagai pekerja migran di sektor formal dan peningkatan kesejahteraan. Juga untuk mengurangi pekerja migran yang illegal, untuk perlindungan dari pemerintah,” Pak Yes menanggapi. [aha.yit.gat]

Tags: