Kurangi Pengangguran di Kab.Probolinggo Lewat Padat Karya

Pelaksanaan padat karya kurangi pengangguran di kabupaten Probolinggo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran sesaat, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo terus berupaya melibatkan masyarakat di seluruh desa yang ada di kabupaten Probolinggo, kali ini melibatkan sedikitnya 88 orang masyarakat Desa Krejengan Kecamatan Krejengan dalam membangun desanya melalui program padat karya.
Kegiatan padat karya ini dilakukan dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan makadam sepanjang 600 meter dengan lebar 3 meter yang menghubungkan Dusun Krajan dengan Dusun Moten di Desa Krejengan Kecamatan Krejangan.
Sebagai bentuk kesiapan program padat karya ini, Disnaker Kabupaten Probolinggo mengadakan kegiatan rembuk masyarakat di Balai Desa Krejengan Kecamatan Krejengan. Kegiatan yang dibuka oleh ini dihadiri oleh Forkopimka Krejengan dan Kepala Desa Krejengan Nurul Huda.
Menurut Kepala Disnaker kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono, Minggu (19/3) di lokasi padat karya menyampaikan bahwa program ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat berupa pembukaan jalan tembus yang sudah diupayakan hampir 10 tahun. “Alhamdulillah, baru tahun ini keinginan itu bisa terwujud melalui program padat karya,” katanya.
Program padat karya dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyatakat. Dimana progran ini akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Krejengan. “Dengan semangat membangun desa tentunya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.
Sementara Camat Krejengan Rahmat Hidayanto mengatakan bahwa program padat karya ini merupakan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Desa Krejengan. Karena tidak semua desa mendapatkan progran seperti ini. “Desa Krejengan dipilih salah satunya karena partisipasi yang sangat besar dalam melakukan pelunasan PBB. Tentunya dalam program padat karya ini tujuannya membuka akses jalan melalui jalan makadam dan memfasilitasi masyarakat menganggur. Harapannya bisa meningkatkan akses perekonomian di Kecamatan Krejengan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sigit Sumarsono mengatakan, padat karya dilatar belakangi oleh warisan leluhur kita berupa budaya gotong royong. Karena nenek moyang dulu siap membantu walaupun tidak diberi imbalan. “Mohon gotong royong terus dilestarikan. Dari gotong royong itu kemudian kami dikembangkan dalam bentuk pembuatan jalan makadam yang nantinya bisa menghubungkan antar desa guna mempercepat akses transportasi masyarakat,” katanya.
Sigit megungkapkan, padat karya merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka pengangguran sesaat dengan cara memberikan pekerjaan kepada masyarakat. “Dengan kata lain infrastruktur jalan makadam ini dibangun sendiri oleh masyarakat tetapi mereka mendapatkan upah sesuai dengan ketentuan,” paparnya.
Selain di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, program padat karya ini juga akan dilaksanakan di 7 (tujuh) titik lain di Kabupaten Probolinggo. Masing-masing titik programnya berupa pembuatan jalan makadam dengan anggaran mencapai Rp 350 juta. Nantinya sebanyak 88 orang pekerja di setiap titik akan mendapatkan upah sebesar Rp 50 ribu per hari.
Pembuatan jalan makadam di Desa Kotaanyar, Kecamatan Kotaanyar sepanjang 1 kilometer dan lebar 2,5 meter, pembuatan jalan makadam di Desa Nogosaren, Kecamatan Gading sepanjang 850 meter dan lebar 2,5 meter. Serta pembuatan bronjong kawat penahan banjir di Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran sepanjang 100 meter dan tinggi 6 meter. “Masing-masing lokasi ditargetkan selesai selama 30 hari dengan melibatkan 88 orang di setiap titiknya. Mereka kita upah sebesar Rp 50 ribu per orang per hari,” tandasnya.
Sementara Adun, salah satu warga Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran mengaku, sangat bersyukur atas dibuatnya bronjong kawat di dekat rumahnya yang bersebelahan dengan sungai. Sebab jika tidak ada bronjong kawat tersebut, sekitar 40 rumah di dekat sungai itu akan terhanyut banjir.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Bupati karena program ini benar-benar sangat bermanfaat bagi kami. Kalau saja tidak ada bronjong kawat tersebut mungkin rumah kami sudah habis terhanyut banjir,” tambahnya. [wap]

Tags: