Kurangi Volume Sampah, Terapkan Satu Desa Satu Bank Sampah

Manfatkan gas metan. dua pegawai DLH Bojonegoro sedang mengoperasikan alat pengelolaan konversi sampah plastik diubah menjadi BBM di lokasi TPAS setempat. (achmad basir/bhirawa]

Bojonegoro,Bhirawa
Untuk mengurangi volume sampah di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menerapkan satu desa satu bank sampah. pendirian bank sampah juga diharapkan akan memberikan manfaat disisi ekonomi masyarakat. Sebab, setiap sampah yang dikumpulkan akan dibeli oleh bank sampah di setiap desa.
“Sehingga masyarakat juga ada pemasukan tambahan dari sampah, daripada dibuang mencemari lingkungan,” kata Kepala Bidang Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Fathoni, kemarin (30/6).
Saat ini terdapat tiga desa yang menjadi percontohan pengelolaan bank sampah, yakni Desa Mojodeso, Desa Kalianyar Kecamatan Kapas dan Desa Selorejo, Kecamatan Baureno. Selain itu, DLH juga menggandeng para pengepul rosok se Kabupaten Bojonegoro yang sudah diwadahi dalam paguyuban pengepul.
“Nanti akan di sinergikan dalam pengumpulan dari bank sampah dengan para pengepul. Untuk dilakukan pemilahan sampah organik dan plastik,”imbuhnya.
Melalui program ini, pihaknya berharap pengurangan sampah di Bojonegoro terutama sampah plastik bisa lebih maksimal.
” Dari sisi ekonomi, masyarakat juga dapat terbantu dari bisnis bank sampah yang dijalankan,” tuturnya.
Saat ini, bank sampah yang terdata di DLH telah berjumlah 105 bank sampah dari 491 desa yang ada di Bojonrgoro.
Seperti diketahui, luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Banjarsari hanya 4,5 hektar. Sedangkan volume sampah setiap hari mencapai 250 meter kubik. Sehingga TPA tersebut cepat penuh.
” Jumlah sampah tersebut tidak hanya mencakup sampah plastik saja. Melainkan juga sampah organik. Sehingga pengelolaan sampah di Kabupaten Bojonegoro ini harus dikelola dengan baik,” imbuhnya. [bas]

Tags: