Kursi Wabup Lumajang Masih Gelap

kursi-kosong-280x160Lumajang, Bhirawa
Statemen Ketua Partai Demokrat Dr Soekarwo bahwa partainya masih belum menentukan nama untuk Wakil Bupati Lumajang pasca meninggalnya Bupati Lumajang Dr Sjahrazad Masdar memang ada benarnya. Secara normatif otomatis Wakil Bupati Drs As’at Malik akan menggantikan. Kini hanya tinggal waktu pelantikannya.
Namun untuk posisi Wakil Bupati yang menggantikan Drs As’at Malik ini ternyata masih misteri. Meskipun ada  yang langsung buka suara khususnya dari kalangan Parpol. Partai Demokrat misalnya, menyatakan siap menyodorkan nama-nama cabup jika sewaktu waktu harus menyodorkan naman. “Kita siap-siap saja namun mengikuti  mekanisme aja, lah. Sesuai aturan pengusulan nama sebagaimana di dalam AD/ ART partai,” ungkap Samsul Huda, Wakil Ketua DPRD Lumajang dari  Partai Demokrat.
Mengenai siapa pengganti posisi Gus As’at setelah dilantik menjadi bupati, partai politik pengusung pasangan Sa’at (almarhum Sjahrazad – As’at) sudah mulai  bersuara.
Sementara itu, Usman Arif, Plt DPD PAN Kabupaten Lumajang, menyatakan, pihaknya sudah mengantongi tiga nama yang bakal diusulkan kepada bupati terlantik. “Ya pastilah. Sebagai partai pengusung pasangan Sa’at waktu itu, sekarang kita siapkan 3 nama,” ungkapnya.
Sayangnya, baik Samsul Hadi dari Partai Demokrat maupun Usman Arif dari PAN belum berani menyebut nama secara vulgar. Pasalnya, nama-nama tersebut masih dalam tahap pembicaraan di internal partai.
Hal senada disampaikan oleh Partai  Golkar. Yang memilih diam dan pasif tidak melakukan komunikasi dengan As’at Malik yang sebentar lagi menjadi Bupati Lumajang. “Karena itu, kewenangan Bupati yang akan dilantik, kita tunggu saja kalau kita diajak bicara ya kita akan mebahasnya,” kata Sujatmiko SH, Ketua DPD Golkar Lumajang.
Golkar akan memilih pasif karena partai pengusung tidak lagi memiliki kewenangan mengusulkan Wakil Bupati. Sebab, mekanismenya sudah menggunakan Perpu yang sudah disahkan menjadi Undang-Undang. “Kita pasif aja, kalau diajak bicara yang kita ikut,” terangnya.
Saat ini, juga mulai ramai sejumlah nama dari Golkar dibicarakan menjadi Wakil Bupati, seperti Djatmiko sendiri, Suigsan ketua Komisi C dan Misnarji mantan ketua DPD Golkar. Meski demikian, Djatmiko kembali menegaskan belum ada nama yang disiapkan. “Kalau berbicara kader Golkar yang pantas menjadi Wakil Bupati, maka tidak hanya 3 orang saja, namun ada sekitar 60 kader Golkar yang pantas menjadi Wakil Bupati,” jelasnya.
Jika nantinya diminta untuk menyetorkan nama untuk menjadi Wakil Bupati, maka ada aturan yang harus dipenuhi bagi kader Golkar yang akan menduduki jabatan publik. “Ada Juklaknya bagi kader Golkar yang akan menduduki sebagai jabatan publik,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Lumajang Drs As’at Malik mengungkapkan dirinya sudah mengantongi nama-nama yang akan mendampingi sebagai Bupati nanti. ”Nama-nama tersebut dikirimkan langsung melalui pesan pendek (SMS),” katanya terus terang.
Ada 14 nama calon wakil bupati yang sudah masuk ke saya lewat SMS. As’at mengaku senang dan menganggap ini merupakan dinamika yang harus dihargai. Banyaknya nama-nama yang disodorkan menunjukkan perpolitikan di Lumajang tidak terhenti dan menunjukkan partisipasi publik atas pemimpinnya. “Ini bagus asalkan masih dalam koridor yang benar,” ungkapnya.
Semuanya dalam rangka Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Diungkapkan, dalam hal kepemimpinan perbedaan itu rahmat. Dirinya, kata Wabup As’at, ketika bersama almarhum Bupati Sjahrazad Masdar bukan tidak ada perbedaan.
Tapi semunya saling menghormati, tidak menjadikan sebagai  pertentangan dan berpegang pada prinsip. “Kalau ada yang beda harus dihargai sebagai rahmat. Ini yang harus dibangun sehingga tidak mengganggu kebijakan pemerintah dan program-programnya bisa terus berjalan,” tukasnya. [yat]

Rate this article!
Tags: