La Nina, Bulog Serap Gabah Petani 7.000 Ton Per Hari

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kendati saat ini masih dalam cuaca kemarau basah akibat La Nina, namun panen padi masih tetap berlangsung di sejumlah daerah, khususnya di Pulau Jawa. Hal itu dijadikan Perum Bulog sebagai peluang untuk terus mengoptimalkan serapan gabah dan beras petani dengan total serapan per hari mencapai 7.000 ton gabah per hari.
“Kami menjamin stok beras di Indonesia masih aman menjelang akhir tahun 2016 ini. Bahkan kami menjamin persediaan beras tidak akan terganggu hingga akhir bulan April 2017 mendatang,” kata Direktur Operasional dan Layanan Publik Perum Bulog Tri Wahyu Soleh, Senin (31/10).
Saat ini Bulog terus menyerap gabah dari petani dengan rata-rata perhari mencapai sebanyak 7.000 ton gabah. “Stok beras saat ini sekitar 1,7 juta ton dan cukup untuk kebutuhan sampai April mendatang,” ujarnya.
Hingga akhir bulan Oktober ini, pihaknya sudah mampu menyerap gabah sebanya 2,7 juta ton. Hingga akhir tahun, ia menargetkan mampu menyerap gabah sebanyak 3,2 juta ton dari petani bisa tercapai.
Ia mengakui jika tahun ini produksi gabah di Pulau Jawa cukup melimpah. Bahkan menurutnya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil gabah di pulau Jawa sudah banyak terdistribusi ke luar Jawa. Dia berharap hingga akhir tahun kondisi cuaca akan mulai bersahabat sehingga panenan akan bagus.
Saat ini Bulog membeli gabah dan beras petani sesuai dengan HPP. Misalnya, untuk Gabah Kering Panen (GKP) dibeli Bulog seharga Rp 3.750 per kilogram (kg) dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 4.600 per kg. Sedangkan  beras ditebus Bulog di harga Rp 7.300 per kg. Sementara itu, Bulog juga melakukan pembelian beras komersial yang harganya di atas HPP untuk dijual secara komersil juga. [jnr]

Tags: