La Nyalla Matalitti: 4,8 Juta Bayi Lahir Tiap Tahun Perlu Vaksin Covid-19

La Nyalla Matalitti: 4,8 Juta Bayi Lahir Tiap Tahun Perlu Vaksin Covid-19

Uji Klinis Vaksin Batita Belum Ada Hasil
Jakarta, Bhirawa.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti untuk segera melakukan uji klinis Vaksin Covid-19 untuk Batita (anak usia dibawah 3 tahun). Sebab, berdasarkan informasi, belum ada hasil uji klinis vaksin Covid-19, bagi Batita tersebut.

“Anak-anak khususnya Batita adalah subyek yang cukup rentan dan belum stabil dengan sistem imunitas dan kekebalan tubuh. Sehingga pemberian vaksin bagi anak Batita adalah suatu keniscayaan. Tetapi juga harus diperhatikan melalui uji klinis, agar vaksin aman sampai menginjak usia dewasa kelak,” ungkap La Nyala, akhir pekan.

Senator Dapil Jawa Timur ini mengingatkan; uji klinis vaksin untuk Batita sangat perlu bagi Batita. Sebab populasi anak-anak sangat besar. Setiap tahun di Indonesia ada 4,8 juta anak, lahir. Tentunya mereka itu juga harus terlindungi dari bahaya pandemi Coivud-19. 

Dia mendorong pemerintah agar memiliki keberanian untuk uji klinis vaksin tersebut. Karena fasilitas yang ada serta SDM yang ada, cukup mumpuni untuk melakukan uji klinis. Jika tidak dimulai  dari sekarang, kita tidak akan berani melakukan uji klinis. Padahal di $luar negeri, Pfizer, sudah melakukan uji klinis Vaksin untuk anak dibawah 11 tahun. BinTech juga sudah uji klinis untuk kelompok anak 11 tahun hingga 15 tahun. Sedang AstraZeneca juga telah uji klinis vaksin untuk Balita.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia, membuka opsi untuk melaku kan uji klinis vaksin kepada Batita (Bayi Dibawah Usia 3 tahun). Menurut Rizka, hingga saat ini belum ada hasil uji klinis yang memasti kan bahwa vaksin tersebut aman bagi Batita. Penelitian terakhir terhadap Batita, baru sampai tahap 2 dan belum ada hasilnya. [ira]

Tags: