Laba Bersih Bank Jatim 2018 Capai Rp1,26 Triliun

Direktur Utama Bank Jatim Suroso didampingi jajaran Direksi bankjatim saat memaparkan kinerja tahun buku 2018 di gedung Pusdiklat Bank Jatim, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (16/2) lalu. [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) di tahun buku 2018 telah mencatat laba bersih Rp1,26 triliun tumbuh 8,71 persen (YoY) dan aset bankjatim tercatat Rp62,69 triliun atau tumbuh 21,68 persen.
Direktur Utama Bank Jatim, R. Soeroso mengungkapkan di tahun 2018 bankjatim menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh yang sangat positif jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).
“Selama tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan27,78 persen (YoY) yakni sebesar Rp 50,91 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat,” terangnya, Minggu (17/2).
R Soeroso menambahkan pencapaian DPK juga diperkuat dengan CASA rasio bankjatim sebesar 75,41 persen. “Selama lebih dari 15 tahun CASA rasio bankjatim berada diatas 65 persen,” jelasnya.
Sementara itu di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil sepanjang tahun 2018, bankjatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp33,89 triliun atau tumbuh 6,74 persen (YoY). “Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp7,26 triliun atau tumbuh 12,67 persen (YoY),” ujarnya.
Rasio keuangan Bank Jatim posisi Desember 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,75 persen, NET Interest Margin (NIM) sebesar 6,37 persen. Return On Asset (ROA) 2.96 persen. Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 69,45 persen. “Ini artinya terjadi efisiensi terhadap biaya, ini efisiensi yang positif,” tutur R. Soeroso.
Sebagai perusahaan terbuka, tren kenaikan harga saham bankjatim (BJTM) juga menjadi perhatian masyarakat. “Selain karena kenaikan tren harga saham yang ditunjukan oleh Bank Jatim dari tahun ke tahun, pembagian deviden yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat,” pungkasnya.
Menurutnya, market capitalization BJTM mencapai Rp10,33 triliun di akhir Tahun 2018. Saat ini komposisi saham bankjatim terdiri dari 51,25 persen Seri A yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Sedangkan 28,42 persen saham Seri A yang dimiliki oleh pemerintah kota/kabupaten Jawa Timur.
Sedangkan ketertarikan terhadap saham BJTM tidak hanya dari investor dalam negeri, investor luar negeri juga banyak yang ingin memiliki saham BJTM. Pada akhir tahun 2018 investor luar negeri mendominasi komposisi kepemilikan saham seri B bankjatim dengan komposisi 65,30 persen dibandingkan investor dalam negeri sebesar 34,70 persen. “Maksudnya, investor luar negeri yang mendominasi 65,30 persen saham itu dari 20 persen saham bankjatim yang dijual umum ke masyarakat,” jelasnya. [riq]

Tags: