Laba Jamkrida Jatim Naik 12,78 Persen

Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi MM saat hadir pada acara HUT PT Jamkrida ke-7 di kantor yang berada di Waru-Sidoarjo, Minggu (15/1).

Surabaya, Bhirawa
Kinerja PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jatim, tahun 2016 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dibandingkan tahun 2015. Dari sisi keuangan, total aset meningkat 4 % dari Rp. 219.141.565.000, menjadi Rp. 227.898.281.000,-. Begitu pula dengan laba bersih naik sebesar 12.78 % dari Rp. 4.022.007.000 menjadi Rp. 4.535.910.000.
Hal tersebut dipaparkan oleh Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi MM saat memberikan sambutan pada acara HUT PT Jamkrida ke-7 di kantor yang berada di Waru-Sidoarjo, Minggu (15/1).
Sukardi berharap, ke depan prestasi dari PT. Jamkrida bisa terus ditingkatkan. Meskipun Jamkrida Jatim memiliki misi sosial membantu UMKM yang feasible namun tidak bankable.
“Jumlah keuntungan ini termasuk sedikit jika dibanding dengan lembaga keuangan yang ada. Tapi, ya inilah kami yang memiliki banyak faktor sosial di dalam menjalankan visinya. Alhamdulillah sejak pertama berdiri sampai saat ini, setoran PAD dari Jamkrida trendnya selalu meningkat. Mudah mudahan hal ini bisa berlangsung seterusnya,” imbuhnya.
Ia juga meminta Jamkrida Jatim untuk senantiasa menyinergikan program-program kerjanya bersama intansi terkait, karena keuntungan yang didapat dengan sinergitas adalah adanya rasa aman dan nyaman bagi PT Bank Jatim dan UMKM dalam menyalurkan kredit. Keuntungan lainnya adalah UMKM akan mendapatkan dana/modal kerja yag mudah dan murah serta sangat membantu dalam mengembangkan usahanya.
“Kesemuanya itu dapat berjalan dengan baik jika sinergitas dengan intansi bisa dilakukan. Dengan adanya dukungan penuh dari PT. Jamkrida Jatim, UMKM yang tidak feasible namun bankable akan mampu berkembang dengan baik sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jamkrida Jatim Achmad Nur Chasan mengatakan, bahwa peran Jamkrida dalam memberikan penjaminan kepada pelaku usaha sangatlah besar. Kondisi tersebut terbukti pada saat Jatim memberikan jaminan usaha kepada warga yang terkena dampak sosial yang terjadi di wilayah Jatim.
Ia mencontohkan, pada saat terjadinya luapan lumpur porong di Sidoarjo, pihaknya melakukan penjaminan usaha kepada masyarakat dan pelaku usaha agar mampu berdaya saing kembali. Kondisi yang sama juga diberikan kepada masyarakat pada saat terjadinya musibah bencana Gunung Bromo meletus. “Kami juga memberikan penjaminan kepada masyarakat kurang mampu yang ada di pelosok Jatim diantaranya penjaminan pada penyediaan toilet seperti jamban agar mereka dapat berperilaku hidup sehat,” tutupnya. [wwn]

Rate this article!
Tags: