Labu Kuning Banyuwangi Siap Ekspor ke Belanda

Petani di Kabupaten Banyuwangi, Jatim, berhasil mengembangkan tanaman labu kuning sebagai tanaman jeda di antara musim tanam padi.

Banyuwangi, Bhirawa
Petani di Kabupaten Banyuwangi, Jatim, berhasil mengembangkan tanaman labu kuning sebagai tanaman jeda di antara musim tanam padi.
“Ini adalah kreativitas petani, mereka menanam jenis hortikultura seperti labu kuning ini,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat ikut memanen labu kuning (Cucubita moschata) di Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Senin (6/3).
Pengembangan Labu Kuning di Tegalrejo telah dirintis sejak 2011. Dari 2293 hektare lahan persawahan di Tegalrejo, saat ini 119 hektarenya ditanami labu kuning. Dari lahan tersebut, dapat menghasilkan 10 ton biji kering labu kuning yang akan diekspor ke Belanda oleh sebuah perusahaan penampung.
“Penghasilannya cukup menjanjikan. Setiap satu kilogram biji labu kuning dibeli seharga Rp294 ribu,” kata Kepala Desa Tegalrejo Mu’anam.
Untuk bisa menghasilkan labu kuning, para petani hanya membutuhkan waktu tanam hingga panen selama tiga bulan. Kemudian, hasil panennya diperam selama 10 sampai 15 hari untuk diambil bijinya. “Saat ini, baru bijinya saja yang bisa dijual ke perusahaan. Untuk buahnya hanya untuk makanan ternak,” kata Mu’anam.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengaku sedang mengembangkan pemanfaatan buah dari labu kuning tersebut. “Karena yang diambil hanya bijinya, maka buahnya ini perlu dimanfaatkan untuk bisa menghasilkan nilai tambah,” ujar Arief.
Selama ini, para petani hanya memanfaatkan buah labu kuning tersebut untuk pakan ternak. Untuk itu, Arief berencana dengan beberapa dinas terkait untuk mengembangkannya menjadi beberapa produk lainnya.
“Buahnya juga bisa dibuat kripik, jenang dan beberapa produk olahan lainnya. Tapi, saat ini masih diproduksi dalam skala rumahan. Ke depannya kita akan kembangkan menjadi IKM untuk pengolahannya sehingga bisa memberikan nilai lebih kepada petani,” katanya. [ant]

Tags: