Laga BSU Vs PBFC Terganjal Lini Belakang dan Depan

Indonesia Soccer ChampionshipSurabaya, Bhirawa
Kebobolan lima dan memasukan dua gol dalam empat pertandingan menjadi bukti lemahnya sektor pertahanan dan kurang tajamnya lini depan. Masalah ini menjadi pekerjaan berat buat Pelatih Bhayangkara Surabaya United (BSU) Ibnu Grahan menjelang lawan Pusamania Borneo FC (PBFC), Jumat (27/5) pada Indonesia Soccer Championship (ISC).
Ibnu mengakui kalau sektor belakang saat ini menjadi kelemahan timnya saat melawan PBFC. Ia juga melihat lini depan juga kurang maksimal untuk mencetak gol. “Kami sudah antisipasi hal ini di latihan. Apalagi permainan PBFC hampir mirip dengan Sriwijaya FC. Mereka sangat kuat di sektor sayap. Hal inilah yang harus diwaspadai anak-anak,” ucap Ibnu Grahan, Kamis (26/5).
Untuk memperbaiki lini depan, sebenarnya pihak manajemen BSU sudah mendatangkan Thiago Furtuoso, sayangnya ia belum bisa mencetak gol.
Untuk partai lawan Pesut Etam, julukan PBFC, Thiago kembali masuk dalam daftar 18 pemain yang disiapkan Ibnu Grahan. Bisa jadi, Thiago bakal sebagai ujung tombak untuk kali ketiga secara beruntun. “Pada dasarnya, siapa yang siap, itulah yang akan kami mainkan. Untuk masalah komposisi pemain, kami akan tentukan besok setelah latihan pagi hari,” kata Ibnu.
Jika melihat catatan rekor pertemuan kedua tim, BSU seolah datang ke Stadion Segiri Samarinda untuk menyambut kekalahan ketiganya secara beruntun. Asumsi itu bukan tanpa alasan. Pertama, dalam dua pertemuan terakhir kontra PBFC, BSU selalu kalah.
Kala berjumpa di delapan besar Piala Jenderal Sudirman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, BSU menyerah dengan skor tipis 1-2. Teranyar, saat kedua tim bentrok di semifinal Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Maret lalu, PBFC menggunduli BSU dengan skor 3-0.
Faktor kedua yang membuat BSU sulit menang di Samarinda adalah status PBFC sebagai tuan rumah. Zulkifli Syukur dan kawan-kawan belum terkalahkan di Stadion Segiri. Kondisi ini sudah disadari oleh manajemen BSU.
“Pertandingan besok memang berat. Sebab PBFC berstatus sebagai tuan rumah,” ujar media officer BSU, Eko Yudiono. “Meski demikian, tak ada yang tak mungkin di sepakbola. Pelatih akan menerapkan strategi baru di pertandingan besok,” imbuh pria asal Gresik ini.
Dalam pertandingan terakhirnya, PBFC dan BSU sama-sama tumbang. Pesut Etam dikalahkan Madura United dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Bangkalan. Sedangkan BSU yang bertindak sebagai tuan rumah, justru dipermalukan Sriwijaya FC dengan skor 0-1.
“Tim pelatih sudah berbicara serius dengan seluruh pemain. Kami sepakat untuk meningkatkan kekompakan. Semoga kami meraih hasil bagus di Samarinda,” harap Ibnu Grahan, pelatih BSU. [wwn]

Tags: