Lagi, Gubernur Tiadakan Sembako Gratis Tahun Ini

11-sembako-gratisPemprov Jatim, Bhirawa
Harapan masyarakat kurang mampu untuk dapat bantuan sembako gratis dari Pemprov Jatim seperti dua tahun lalu tampaknya tak terwujud. Sebab Gubernur Jatim Dr H Soekarwo memastikan selama Ramadan tahun ini tidak ada program charity dengan pembagian sembako gratis tersebut.
“Dengan berbagai alasan, program charity ini kami tiadakan lagi. Salah satunya adalah adanya pesta demokrasi Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang. Kami khawatir nanti akan terjadi politisasi bantuan yang telah kita berikan,” kata Pakde Karwo, panggilan karibnya, Selasa (10/6).
Alasan lain ditiadakannya program ini yakni, harga sembako di pasaran masih pada tataran normal. Meski ada beberapa komoditi yang naik seperti telur dan daging ayam, tapi secara umum harga normal. Bahkan ada beberapa harga komoditi yang mengalami penurunan seperti cabai dan beras IR 64 KW1.
Tidak adanya sembako gratis tahun ini, berarti sudah dua tahun berturut-turut program yang meringankan beban masyarakat miskin saat Ramadan ini hilang. Tahun lalu, program ini juga ditiadakan dengan alasan sedang dilaksanakan Pilgub Jatim.
Pada 2012 lalu, dalam pembagian sembako gratis itu Pemprov Jatim menyediakan bantuan sembako sebanyak 90 ribu paket. Itu terdiri dari lima kg beras premium, dua kg gula pasir jenis tanjung, lima bungkus mi instan, satu liter minyak goreng dan satu botol kecap manis.
Meski program sembako gratis ini dihentikan, Pakde Karwo memastikan program lain seperti subsidi angkut tetap berjalan pada H-7 puasa. Bahkan, sebelum subsidi angkut ini diluncurkan, Pemprov Jatim sudah menggelontor telur dan daging ayam di pasaran untuk menekan kenaikan dua komoditi tersebut tidak semakin liar.
“Ini langkah cepat kita. Saya sudah minta Disperindag untuk gerak cepat agar segera menggelontor telur dan daging ayam. Program ini tentunya sangat membantu masyarakat dan mampu menekan kenaikan harga di luar batas normal. Tentunya hal serupa juga terjadi pada subsidi angkut,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim M Ardi Prasetyawan menambahkan, hingga saat ini memang belum ada instruksi dari Gubernur Jatim untuk mengadakan program sembako gratis. Dirinya juga tidak mengatahui apakah program ini akan digelar lagi atau tidak.
“Yang kita lakukan saat ini hanya memantau perkembangan harga agar tidak terlalu mengalami kenaikan tinggi sehingga menciptakan inflasi. Kita telah melakukan beberapa pemantauan dan hasilnya secara umum masih normal. Memang ada beberapa yang mengalami kenaikan seperti telur dan daging ayam,” ungkapnya.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Ahmad Jabir meminta Gubernur Soekarwo mengkaji lebih dalam atas rencana penghentian distribusi sembako gratis kepada masyarakat miskin. Pihaknya tidak ingin, kebijakan  tersebut keliru dan justru menimbulkan masalah di kemudian hari.
Alasannya, kebutuhan sambako adalah hal vital, terutama bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. “Harus dikaji dulu. Apakah surat edaran Mendagri mengamanatkan demikian. Pemprov Jatim jangan salah tafsir, yang justru bisa memicu masalah. Sebab program seperti ini dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Bagi Jabir, penghentian anggaran yang sudah dialokasikan dalam APBD memang sesuatu yang lumrah. Hanya saja, perlu ada alasan rasional yang melatarbelakanginya. Misalnya, berbenturan dengan regulasi, situasi darurat atau dianggap tidak relevan lagi.
Meski begitu, ada mekanisme yang harus dilalui. Yakni melalui pembicaraan bersama dengan legislatif. “Perubahan, pengalihan dan  penghapusan anggaran harus dibahas dalam APBD Perubahan. Eksekutif  tidak boleh membuat keputusan sepihak. Apalagi bila perubahan itu tidak dalam satu tahun anggaran,”tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.  [iib.cty]

Tags: