Lagi, Jatim Raih Penghargaan dari ATF

Suheri (dua dari kiri) yang merupakan pemilik homestay peraih penghargaan dari ATF di Singapura.

Pemprov, Bhirawa
Provinsi Jatim kembali meraih penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) dan ASEAN Homestay Award dari Asean Tourism Forum (ATF) kepada pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat (desa wisata)  dan pengelola homestay dengan standar ASEAN di Singapura.
Pada ASEAN CBT Award tahun ini, Indonesia mendapatkan lima penghargaan kategori homestay dan tiga penghargaan kategori community based tourism. Homestay Suheri dari Desa Wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang ditetapkan menjadi satu dari lima homestay terbaik dari Indonesia.
Selanjutnya, penghargaan homestay terbaik juga diberikan pada Suweden Homestay di Bali, Homestay Bunga, Dieng Kulon di Jawa Tengah, Homestay Adiluhung di Jogyakarta, dan Homestay Teratai 3, Cibuntu, Kuningan di Jawa Barat.
Adanya penghargaan itu membuktikan kalau diraih bukan karena penilaian pemerintah, namun langsung dinilai oleh ATF di Malaysia. Pemerintah selalu berupaya mendorong ekonomi masyarakat bisa dihasilkan melalui sektor pariwisata.
Sebelumnya, ASEAN Tourism Forum (ATF) merupakan kerjasama regional yang berupaya untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai sebagai salah satu tujuan utama wisatawan. Forum ini sudah didirikan sejak 1981 di Malaysia.
Setiap tahunnya ASEAN Tourism Forum ini diselenggarakan di negara-negara anggota ASEAN secara bergiliran. Event tahunan ini melibatkan semua sektor industri pariwisata dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi  Jatim Dr H Jarianto MSi mengatakan pariwisata sebenarnya tidak harus di hotel atau penginapan mewah, namun peranan homestay sangat diperhatikan. “Homestay itu rejeki didapatkan langsung oleh rakyat. Pariwisata ini lain daripada kegiatan pemerintah yang lain,” katanya, Minggu (29/1).
Dikatakannya, untuk mendorong pertumbuhan homestay maka Disbudpar Jatim berencana merintis kerjasama dengan menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) dalam memberikan bantuan rumah murah.
“Ke depan di destinasi-destinasi wisata itu bisa didirikan homestay-homestay baru. Kerjasama dengan BTN agar masyarakat mendapatkan fasilitas rumah murah. Nantinya juga difasilitasi dengan Kementerian Pariwisata,” katanya.
Sebelumnya, Kades Pujon Kidul Udi Hartoko mengatakan di desanya saat ini terdapat 53 homestay, dan di dalamnya ada 23 homestay dengan fasilitas lengkap. Saat ini, dirinya tengah mengusahakan bantuan permodalan untuk pengusaha homestay. Bahkan sudah ada komunikasi dengan salah satu perbankan yang menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR). [rac]

Rate this article!
Tags: