Lahan Perhutani Bondowoso Gundul Empat Hektar

Wakil Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Moh. Ajieb saat melakukan pengukuran kayu di salah satu kawasan hutan Situbondo baru baru ini. [sawawi/bhirawa].

Wakil Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Moh. Ajieb saat melakukan pengukuran kayu di salah satu kawasan hutan Situbondo baru baru ini. [sawawi/bhirawa].

(Diduga Ditebang Pelaku Ilegal Logging)
Bondowoso, Bhirawa.
Ada temuan mencengangkan di wilayah kawasan hutan milik Perhutani Bondowoso yang menyebutkan sedikitnya ada 4 hektar lahan kini diketahui gundul. Ini diungkap oleh Marsu’i (62) warga Dusun Berkong, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo yang menyesalkan terjadinya dugaan penebangan kayu secara liar di hutan Congle di Dusun Pedati. Pasalnya, di area yang berada di bawah naungan Perhutani Bondowoso tersebut kini semakin gundul sehingga dikhawatirkan bakal memicu terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Menurut Marsui, jika lahan itu terus dibiarkan bukan tidak mungkin lahan kayu milik negara itu kian gundul karena ulah pelaku penebangan liar di Situbondo bagian timur. Untuk itu, ujar Marsui, pihaknya berharap ada penanganan secara sistematis untuk menangani permasalahan tersebut. “Kalau terus dibiarkan saya bersama warga lain sangat kawatir bakal memicu terjadinya tanah longsor,” papar pria yang dikenal vokal itu Selasa (27/12).
Selain terjadinya penebangan liar, tegas Marsui, dirinya juga menduga ada kasus pungutan liar (pungli) yang melibatkan oknum petugas Perhutani setempat. Modusnya, duga dia, pihak oknum petugas Perhutani memungut sejumlah uang berkisar antara 150 hingga 250 ribu rupiah dari setiap pemotongan satu pohon kayu jati. “Kami mensinyalir warga melakukan penebangan demi mendapatkan lahan dengan kesepakatan bersama oknum petugas Perhutani setempat,” tuding Marsui.
Marsui mensinyalir, luas lahan milik Perhutani yang diketahui gundul sampai saat ini tembus hingga 4 hektar. Ia kembali mengatakan, selain dirinya, tiga warga lainnya yaitu Margito (45), Sunandiso dan Nisaha juga menemukan dugaan yang sama.
Kata Margito (45), warga asal Dusun Cottok, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, saat dikonfirmasi memberikan pengakuan yang senada dengan Marsui. “Bukan hanya 4 hektar saja yang gundul sebab di area lahan Ro’soro’ dan Berkong Selatan juga ada lahan yang gundul,” jelas Margito.
Dikonfirmasi terpisah melalui selulernya, Wakil Administratur KPH Perhutani Bondowoso Moh Ajieb, berjanji akan secepatnya menindak tegas jika ditemukan ada oknum Perhutani terlibat penebangan kayu secara liar dan pungutan liar.
Sebab, urai Ajieb, Administratur KPH Perhutani Bondowoso Adi Winarno sejak awal sudah mengumandangkan perang terhadap pelaku ilegal logging dan pungli. “Saya akan melakukan kroscek dulu melalui Asper dan Mandor-nya ya. Nanti hasilnya akan saya beritahu,” janji Ajieb kemarin. [awi]

Tags: