Lahan Pertanian di Gresik Tiap Hari Tambah 1 Hektare

Lahan Pertanian di GresikGresik, Bhirawa
Lahan pertanian di Gresik terus bertambah. Bahkan, tiap hari bertambah 1 hektar. Penambahan itu terjadi karena keberhasilan mengaktifkan kembali lahan tidur yang selama ini tak terpakai.
Luas lahan pertanian di Gresik semula hanya 37 ribu hektar. Namun, kini menjadi 61 ribu hektar. ”Lahan tidur yang selama ini bukan areal pertanian, kini telah disulap menjadi lahan pertanian,” kata Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Penegasan itu disampaikan bupati saat memberikan presentasi dihadapan tim penilai Adhikarya Pangan Nusantara Provinsi Jatim di Ruang Graita Eka Praja, Selasa (19/8) kemarin. Penambahan areal itu, menurut bupati, karena di Gresik banyak lahan tidur yang kini menjadi lahan pertanian. Perbukitan juga menjadi lahan pertanian. ”Waduk seluas 50 hektar di wilayah Kec Panceng, membangun dan mengeruk embung-embung baru. Selain itu, kami juga mengeruk perbukitan menjadi lahan pertanian,” kata bupati.
Masih kata Bupati, aktivasi lahan tidur itu  dimanfaatkan untuk pembangunan kebun inti plasma seluas 2 ribu hektar. ”Saya juga sudah rencanakan ke depan akan menanam padi jenis gogo rancah pada beberapa lahan yang cocok untuk komoditas . Kami sudah rencanakan dengan Kepala Dinas Pertanian,” katanya.
Menurut Kepala kantor Ketahanan Pangan Pemkab Gresik, Wasti Andari, kini produksi padi Gresik mencapai 382 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP) atau sekitar 279 ton beras per musim tanam. Tak hanya padi, Kantor Ketahanan Pangan Gresik, juga mencatat jumlah produksi jagung pada tahun 2013 sebesar 130.552,3 ton daging sapi 2.042,66. Hanya komoditas tebu dan kedelai yang masih perlu digenjot lagi produksinya
Sementara Ketua Tim Penilai Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Provinsi Jatim, Darminto mengatakan, Bupati Gresik dinobatkan sebagai nominator dari Jatim sebagai pembina ketahanan pangan tingkat Nasional. Ada empat kepala daerah se Jatim masing-masing Bupati Blitar, Bupati Malang, Bupati Ngawi dan Bupati Gresik. ”Pemilihan ini berdasarkan usulan yang kemudian diseleksi kelayakannya oleh tim,” katanya.
Tujuan program ini untuk mendukung program Nasioanal yaitu produksi padi 10  juta ton yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013 lalu. ”Tujuan utama dalam program ini tak sekedar swasembada pangan. Tapi haruslah swasembada pangan yang cukup dan berkelanjutan,” katanya.
Pangan dalam arti tak hanya melulu beras, tapi ada komoditi lain sebagai protein harian yaitu jagung, kedelai, tebu dan daging. [eri]

Keterangan Foto : Salah satu lahan pertanian di Kab Gresik yang tergolong baru dan sudah bisa ditanam.

Tags: