Lahan Pertanian di Kabupaten Sampang Semakin Menyempit

Sampang, Bhirawa-
Seiring dengan tumbuhnya pengembang perumahan yang ada di Kabupaten Sampang, membuat lahan Pertanian mengalami penyempitan, salah satunya berubah fungsinya lahan pertanian menjadi perumahan.

Selain semakin sempitnya lahan pertanian, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk kelompok tani di Kabupaten Sampang juga dipertanyakan karena terkena imbas dari penyempitan lahan pertanian tersebut.

Hal itu terbukti adanya alokasi pupuk bersubsidi ke Kabupaten Sampang, tahun 2022 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Informasinya, penurunan tersebut ada 6 jenis pupuk bersubsidi di antaranya, pupuk Urea dari 35,443 ton menjadi 30. 258 ton, ZA dari 10.855 ton menjadi 9.033 ton, SP-36 dari 14,104 ton menjadi 10.086 ton.

Sedangkan untuk jenis NPK dari 21,205 ton menjadi 19.831 ton, dan untuk jenis Petroganik dari sebelumnya 11,490 ton naik menjadi 23.451 ton serta pupuk cair sebanyak 2.83 ribu liter.

Sayangnya ketika wartawan ingin mengkonfimasi berapa luas lahan pertanian saat ini yang ada di Kabupaten Sampang serta kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani pihak Dinas Pertanian Sampang belum bisa memberikan keterangan yang pasti.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, Suyono , MInggu (22/5)mengatakan bahwa luasan lahan pertanian di Kabupaten Sampang memang diakui ada penyempitan setelah lahannya ada yang berubah fungsi menjadi bangunan rumah.

“Namun berapa luasannya sekarang, kami belum tahu, karena saat ini lahan Pertanian di Kabupaten Sampang masih dalam proses pengukuran,” kata Suyono saat di konfirmasi melalui telepon selulernya, beberapa waktu lalu.

Sementara, terkait masalah pupuk bersubsidi masih banyak mafia pupuk yang memanfaatkan keuntungan pribadi, karena masih banyak petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.(lis.gat)

Tags: