Lahan Pertanian Kota Malang Terus Menyusut

Lahan Pertanian Kota Malang Terus MenyusutKota Malang, Bhirawa
Banyaknya bangunan perumahan dan gedung bertingkat di Kota Malang, membuat lahan pertanian di Kota Malang terus mengalami penyusutan. Setiap tahun lahan pertanian terus berkurang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Hadi Santoso kepada, sejumlah wartawan Rabu (20/1), kemarin mengatakan saat ini, jumlah lahan pertanian di Kota Malang, tinggal  1.214 hektar. Dari luas  lahan tersebut, sebanyak 942 hektar ditanami padi di tahun 2015. Namun memasuki tahun 2016, jumlah lahan yang ditanami padi menyusut menjadi 926 hektar.
Hadi Santoso mengatakan,  penyusutan  lahan pertanian di wilayahnya terjadi akibat petani yang beralih profesi, sehingga  lahan
pertanian banyak yang  dialihfungsikan, atau dijual.
“Para petani  ada  yang beralih profesi, sehingga mereka menjual sawahnya, dan sawah  dialihfungsikan untuk keperluan yang
lain. Selain itu, tenaga pertanian dari generasi mudah jumlahnya terus menurun, karena anak muda sekarang lebih memilih profesi lainnya,”ujar Hadi Santoso.
Berkurangnya lahan ini, lanjut  Hadi Santoso, berdampak pada  produksi hasil pertanian Kota Malang, yang juga  mengalami penurunan. Yang harus dilakukan adalah optimalisasi lahan  agar persedian beras tetap terjaga.
“Kami tidak bisa meningkatkan produksi karena ada pengurangan  lahan, tetapi yang bisa kami lakukan adalah meningkatkan produktivitas lahan yang masih ada,” tutur pria yang kerap disapa Pak Soni itu.
Dinas Pertanian menargetkan produktivitas hasil pertanian Kota Malang tahun ini mencapai 14 ribu ton lebih atau naik 30 persen dibandingkan tahun 2014. Di tahun 2015 produktivitas beras Kota Malang mencapai 13.500 ton.
“Kita selalu memiliki produksi padi dengan kualitas super,  bukan beras jenis medium, makanya sangat kita sayangkan jika produk beras di Kota Malang ini menurun, karena  persoalan lahan,”imbuh Soni. Karena itu, pihaknya menghimbau kepada  warga Kota Malang pemilik lahan pertanian untuk tidak mengalihfungsikan lahannya, guna meminimalisir berkurangnya  lahan pertanian di Kota Malang.
Pasalnya, kebutuhan beras warga Kota Malang selama setahun diperkirakan mencapai 96 ribu ton lebih. Jika lahan pertanian terus berkurang maka akan terjadi kekurangan dan mau tidak mau  harus mengambil atau membeli dari dearah lain.
“Produktivitas beras dengan kebutuhan masih jauh, jadi kami berharap jangan sampai ada pengurangan lahan pertanian lagi. Makanya
Dinas Pertanian melakukan berbagai langkah agar petani tetap giat bercocok tanam,,” pungkas mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Malang itu.  [mut]

Tags: