Lahan Sempit, Wali Kota Mojokerto Berdayakan Urban Farming

Wali Kota Mojokerto Ning Ita didampingi Kadisdik Amin Wachid meninjau lokasi urban farming.  [kariyadi/bhirawa.]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Terbatasnya lahan di kota.Mojokerto yang hanya 16,4 kilometer persegi, membuat Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang
akrab disapa Ning Ita, terus berinovasi. Salah satunya dengan menggagas pola tanam dengan menggunakan lahan sempit dengan program urban farming.
“Lahan kita terbatas, dengan program urban farming ini bisa mengefektifkan lahan yang sempit. Bisa diawali dari sekolah-sekolah untuk program ini,” kata Ning Ita ketika mengunjungi  tanaman  progran urban farming di SMPN 1 Kota Mojokerto.
Dalam kunjungan itu,  Petinggi pemkot tersebut mengecek progres ribuam benih bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dengan didampin)i Kepala Dinas PendidikanKota Mojokerto Amim Wachid dan Kepala SMPN 1 Abdul Mulif.
Ning Ita  mengunjungi  SMPN 1 dan langsung mengecek ribuan benih buah yang ditanam di taman sekolah yang menempel pada dinding sekolah.
“Untuk kedepannya nanti tidak hanya bunga, karena kalau bunga kan hanya dilihat keindahannya saja. Tetapi kalau sayur, selain sedap dipandang juga ada manfaat lain yang bisa dipelajari siswa yakni cara bertanam yang baik dan benar. Sehingga ada nilai ekonomi yang bisa dihasilkan meski rupiahnya belum besar,” tambah Walikota.
Ning ita menyebut, gagasan program ini dicanangkan mulai awal 2019 dengan dipandu tenaga ahli yang berpengalaman. Program ini menyasar sekolah dasar (SD) hingga sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) di Kota Mojokerto.
“Semangat dari program ini adalah penghijaun kota. Kita ingin kota ini menjadi indah, rindang dan teduh dengan ribuan taman kota.  Nantinya juga kita kembangkan ke masysrakat,” imbuhnya.
Ning Ita juga menjelaskan, bahwa saat dirinya berkunjung ke Pemkot Surabaya selama dua hari, melihat gedung di setiap lantainya ada urban farmingnya.
“Jadi ketika pegawai mungkin jenuh menghadapi kertas-kertas, komputer dan laptop-laptop, bisa keluar ke teras bersantai, melihat tanaman sayur yang segar, sehingga pikiran bisa fresh,” jelasnya.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto merintis usaha pertanian bermutu tinggi dengan mengenalkan sejumlah program pertanian, yang selama ini terkesan dipandang sebelah mata.
Kadispendik Kota Mojokerto, Amin Wachid, S.Sos, Msi mengatakan, urban farming, atau migrasi ke pertanian ini sengaja dikenalkan kepada anak didik agar mereka mengenal dunia pertanian. [kar]

Tags: