Lahan Serbaguna Dipakai Warung Pinggir Jalan

Saiful Ilah

Saiful Ilah

Sidoarjo, Bhirawa
Pengadaan tanah Rp25 miliar untuk gedung serbaguna Sidoarjo mulai menimbulkan masalah. Sebab rekanan yang ditunjuk Pemkab tak mampu menyelesaikan pembangunan pagar tembok di bagian selatan lahan seluas 4 hektar  di Jl Lingkar Timur itu.
Lahan 4 hektar yang sudah diuruk Sirtu terlihat mangkrak, dinding tembok yang tak dikerjakan secara sempurna oleh rekanan juga terlihat miring tak terurus. Kini yang mamanfaatkan lahan yang berada di depan pertokoan Desa Bluru Jl Lingkar Timur itu hanyalah warung-warung pinggir jalan.
Ketua DPRD Sidoarjo, H Dawud Budi Sutrisno SH,ditemui di Rumah dinasnya, Senin (17/3) kemarin mengatakan, tak mau menanggapi kondisi lahan untuk serbaguna itu. Dewan menyetujui karena alasan Pemkab Sidoarjo yang  membutuhkan bangunan gedung serbaguna.
Tadinya Pemkab sudah memiliki gedung serbaguna sendiri, tetapi gedung lama yang mempunyai nilai sejarah di Jl Diponegoro itu dikerjasamakan dengan swasta untuk mengembangkan hotel dan pertokoan. Setelah tak memiliki gedung serbaguna lagi, Pemkab mengajukan permintaan ke dewan dengan anggaran Rp25 miliar. ”Ya kita penuhi permintaan itu, karena memang gedung serbaguna itu sangat kita butuhkan,” tandasnya.
Kewenangan dewan hanya menyetujui penggunaan anggaran untuk membeli lahan, tentu saja dengan prosedur yang benar seperti harus ada fisibility study (FS) dan harga yang layak. ”Dewan tak sejauh itu mencampuri proses jual beli lahan, yang penting bangunan itu bisa diwujudkan sesuai keinginan Pemkab saat mengajukan permohonan itu,” tegasnya.
Pemkab Sidoarjo sempat keblinger ketika Bupati Win Hendrarso masih menjabat, melepaskan gedung serbaguna di Jl Diponegoro yang memiliki arsitektur kuno itu dikerjasamakan dengan investor Surabaya guna membangun hotel dan pertokoan pada tahun 2003-2004. Padahal Sidoarjo tak memiliki aula serbaguna lain yang bisa difungsikan untuk kepentingan umum. Setelah melepaskan gedung serbaguna lama tahun 2013, kini Pemkab berniat membangun gedung sebaguna baru.
Dawud menyatakan, yang jelas nanti ada panitia dan tim apresial untuk menentukan lahan yang ada. Apakah tanah seharga Rp25 miliar itu nanti dibeli di Jalan Lingkar Timur, untuk mengangkat investor masuk ke Sidoarjo? ”Saya tidak tahu itu sudah wewenangnya eksekutif,” tambah Dawud.
Lokasi gedung serbaguna yang digagas pemerintah sebenarnya berada di jalur strategis untuk mengembangkan kawasan timur Sidoarjo. Bupati H Saiful Ilah SH, berharap banyak Pemkab dapat membangun gedung ini, karena didalamnya nanti juga ada kantor untuk balai wartawan. [hds]

Tags: