Lahar Dingin Gunung Bromo Ancam Probolinggo

Lahar dingin G. Bromo mulai terjadi dan mengancam Probolinggo.

Lahar dingin G. Bromo mulai terjadi dan mengancam Probolinggo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Ada delapan kecamatan di kabupaten Probolinggo yang berpotensi terdampak luapan lahar dingin Gunung Bromo. Hujan yang terus mengguyur ini akan mengakibatkan banjir lahar dingin Bromo mengancam kawasan Probolinggo. Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Dwijoko, Senin (29/2).
“Hampir setiap hari di kawasan Tengger hujan deras dengan durasi lama berpotensi mengakibatkan bencana lahar dingin Bromo. Aktivitas erupsi Bromo saat ini memang berpotensi mengalami penurunan. Namun potensi bencananya bergeser ke banjir lahar dingin pascaerupsi. Menurut dia, saat ini terpantau terjadi peningkatan debit lahar dingin. “Namun lahar dingin enggak sampai meluap ke permukiman penduduk,” tuturnya.
BPBD mewaspadai kemungkinan hujan dengan intensitas tinggi. “Kami sudah menerima laporan prakiraan cuaca rutin dari BMKG. Relawan BPBD rutin melakukan patroli di daerah rawan banjir lahar dingin. “Untuk mempercepat penyampaian informasi ketika harus segera mengambil langkah penanganan bencana.”
Dengan kondisi seperti itu, BPBD Kabupaten Probolinggo belum menurunkan status siaga bencana erupsi Bromo. “Kami masih menunggu informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Status Bromo hingga saat ini sudah mulai menurun sehingga statusnya menjadi waspada level II,” ujarnya.
Berdasarkan analisis vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, dan data visual serta instrumental. PVMBG menurunkan status Gunungapi Bromo dari siaga (level III) menjadi waspada (level II). Yang diberlakukan sejak Jumat (26/2) pukul 13.00 Wib. Daerah bahaya dipersempit dari radius 2,5 km menjadi radius 1 Km.
PVMBG telah melaporkan penurunan status Gunung Bromo tersebut kepada BNPB dan BPBD serta unsur-unsur terkait. “Wisatawan dapat berkunjung ke Gunung Bromo, namun tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 Km, tandas Dwijoko.
Secara terpisah Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dengan penurunan status Gunung Bromo menjadi waspada, maka saat ini ada 1 gunung status awas (level IV) yaitu Gunung Sinabung, gunung status Siaga (level III) yaitu Gunung Soputan dan Gunung Karangetang. dan 16 status Waspada (level II).
16 status Waspada tersebut kata Sutopo, adalah Gunung Bromo, Lokon, Egon, Awu, Raung, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Gamkonora, Papandayan, Semeru, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.
Sementara kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, mengatakan pihaknya sudah secara resmi akan melakukan pembukaan kaldera bromo, sejak Sabtu (27/2) kemarin. Mulai hari itu wisatawan dibebaskan masuk ke kaldera Bromo, itu setelah kami melakukan koordinasi dan rapat bersama pihak terkait, mengingat aktivitas bromo sudah menurun menjadi waspada,” jelas Ayu.
Berdasarkan pengamatan gunungapi dari Pos Pengamatan Gunungapi Bromo PVMBG kini teramati asap kawah teramati putih  tipis, tekanan lemah, tinggi asap berkisar 50 meter dari puncak atau 2379 mdpl ke barat-barat daya. Tercium bau belerang ringan. Seismik tremor Amax: 0,5-1 mm dominan 1 mm, tambahnya. [wap]

Tags: