Lahirkan Ulama Moderat, Pemprov Jatim Siapkan Beasiswa ke Kairo

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima tim program beasiswa S1 di rumah dinas gubernur didampingi Kepala Biro Kesos Hudiyono dan Kepala Dinas Pendidikan Wachid Wahyudi.

Pemprov, Bhirawa
Rencana Pemprov Jatim mengirimkan lulusan pesantren ke Kairo, Mesir terus dimatangkan. Sedikitnya ada 50 slot beasiswa yang akan disiapkan menuju Universitas Al Azhar tahun ini. Seleksi pun mulai dilakukan Pemprov Jatim untuk menjaring calon penerima beasiswa S1 tersebut.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, beasiswa ini diberikan karena dulu pernah ada Wakil Rektor Universitas Al Azhar ke Jatim. Dari pertemuan itu, pihaknya meminta agar Jatim mendapat kuota khusus untuk dapat diterima di kampus tertua di dunia itu.
“Al Azhar terkenal karena melahirkan ulama dengan pemikiran moderat. Kita berharap, penerima beasiswa nanti basisnya adalah dari pesantren, apakah diniyah formal, muadalah, atau aliyah,” tutur Khofifah usai menerima tim program beasiswa S1 di rumah dinas Gubernur, Selasa (14/1).
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, selama ini beasiswa yang diberikan berupa konversi dari S1 guru diniyah sudah selesai. Dari situ, pihaknya berharap kuota dari beasiswa S 1 guru diniyah dikonversi menjadi beasiswa Al Azhar. “Mungkin hanya 50 mahasiswa dulu. Kita masih mengomunikasikan seleksi finalnya disana. Kita berharap 50 dapat diterima seluruhnya,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim Hudiyono menambahkan, saat ini proses seleksi untuk beasiswa tersebut telah berlangsung. Pendaftaran dibuka sejak Januari hingga pertengahan Februari mendatang. “Jumlah yang sudah daftar sekitar 100 orang peminat. Tapi itu masih bisa bertambah hingga pendaftaran ditutup nantinya,” tutur Hudiyono.
Pihaknya mengaku, bobot seleksi cukup berat hingga dapat diterima lolos ke Universitas Al Azhar. Mulai dari tes Bahasa Arab, membaca kitab gundul dan tahfidz Al Quran. “Seleksinya memang cukup berat. Beberapa ada yang minta kelonggaran. Tapi itulah standar yang diminta Al Azhar,” tambah Hudiono.
Hudiyono menambahkan, biaya pendidikan di Universitas Al Azhar gratis. Karena itu, Pemprov Jatim akan memberi bantuan untuk pemberangkatan, training bahasa Arab hingga biaya hidup selama menempuh pendidikan di sana. “Program beasiswa ini diberikan untuk lima fakultas agama Islam. Yaitu Fakultas Ushuludin, Syariah Wa Alqonun, Bahasa Arab, Dirasat Al Islamiyah dan Dakwah Islamiyah,” pungkas Hudiyono. [tam]

Tags: