Laili WAITEU Sedekah Extreme untuk Korban Bencana Melalui ACT Jatim

CEO dan Founder Laili WAITEU, Laili Purnamasari didampingi stafnya, Robert Bay dan Cicik Setyo Budi Utami secara simbolis menyerahkan Sedekah Ekstreme sebesar Rp100 juta kepada Head of Marketing Communication ACT Cabang Jatim, Moch Rohadi didampingi Humas ACT Jatim, Denny Baskoro untuk diteruskan kepada korban bencana alam. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
CEO dan Founder Laili WAITEU, Laili Purnamasari turut peduli dengan kondisi Negara Indonesia yang diterpa beragam bencana. Laili bersama para stafnya, Rabu (20/1) mengeluarkan sedekah ekstreme hasil penjualan produknya senilai Rp100 juta melalui ACT (Aksi Cepat Tanggap) Jatim, untuk diteruskan kepada korban gempa bumi di Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan korban banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, serta banjir bandang di kawasan Puncak Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Bertempat di Kafe Kopi Kutho, melalui salah satu bisnis produk minuman kecantikan dengan brand Laili WAITEU. Laili-sapaan akrab pebisnis muda ini, menyerahkan sedekah ekstremenya kepada ACT Cabang Jatim dan diterima Kepala Cabangnya, Ponco Sri Arianto, untuk diteruskan kepada korban bencana alam di Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Jawa Barat.

Menurut Laili, bantuan sedekah ini merupakan ungkapan rasa syukur dirinya, sebab selama tahun 2020, meski di tengah – tengah adanya pandemi, namun produk brand Laili WAITEU yang dikeluarkan PT Karya Laili Mendunia tetap mampu bertahan.

”Produk yang dikeluarkan PT Karya Laili Mendunia berupa minuman kolagen dengan Brand Laili Waiteu, laris manis di pasaran, menjadi pilihan bagi siapapun yang ingin meningkatkan income pada saat pandemi dan resesi ekonomi dengan menjadi resellernya,” jelas Laili.

Laili menjelaskan, kesuksesan tetap survive itu tak lepas juga dari peran resseler Laili WAITEU sendiri, yang terdiri dari para Ibu rumah tangga, karyawan kantor, dokter, bidan, apoteker, guru, siswa SMP – SMA, Mahasiswa, dosen dan berbagai profesi lainnya, di desa maupun di kota, berkumpul bersama untuk meingkatkan penghasilan yang jumlahnya mencapai sekitar 13.200 orang. ”Alhamdulillah sejak launching 20 minggu yang lalu sampai hari ini, terjual 10 juta box Laili Waiteu Collagen drink,” ucap Laili.

Laili menambahkan, meskipun tidak banyak perusahaan baru yang berani untuk mengadakan sedekah extreme seperti ini apalagi dengan nominal sedekah yang tidak main-main. Namun Laili dan tim percaya bahwa semua rezeki yang mereka dapat lewat produk bernama Laili WAITEU itu merupakan rezeki yang datangnya dari Allah SWT. Sehingga, sudah wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk ‘mengembalikan’ kepada yang punya rezeki.

”Sebenarnya agenda sedekah seperti ini selalu dilakukan bersama tim kami setiap bulan di tanggal 25, tetapi karena tim melihat di awal tahun ini banyak sekali bencana yang terjadi, maka agenda sedekah dipercepat. Jadi bismillah In sya Allah walaupun nominalnya tidak seberapa, kami tetap berharap bantuan ini dapat tersebar dengan rata dan tentunya mampu membantu banyak orang di luar sana, terutama yang terkena bencana,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang ACT Jatim, Ponco Sri Arianto menambahkan, sedekah esktreme dari Laili WAITEU ini merupakan bentuk kepedulian para pengusaha di Jatim atas bencana dan sebagai solidaritas atas korban bencana alam yang menimpa di beberapa daerah di Indonesia. Dan diharapkan bisa menjadi inspairasi kepada para pengusaha lainnya agar mempunyai kepedulian terhadap korban bencana alam di beberapa daerah di Indonesia.

”Kami berharap tidak hanya Mbak Laili saja yang mempunyai kepedulian terhadap korban bencana alam di beberapa daerah di Indonesia. Tetapi juga ada pengusaha lainnya yang mempunyai kepedulian dan memberikan donasi untuk saudara – saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” kata Ponco.

Ponco juga berharap adanya kepedulian seperti Laili WAITEU ini bisa meringankan beban korban bencana alam. Dan Kepedulian Laili WAITEU ini menjadi bagaian gerakan yang digagas ACT Jatim yakni #JatimBergerakSelamatkanBangsa dalam rangka membantu korban bencana alam.[fen]

Tags: