Lakalantas di Jatim Tinggi, Sehari 13-14 Orang Tewas

Wadirlantas Polda Jatim AKBP M Aldian memberikan bantuan kursi roda kepada korban kecelakaan di jalan raya, Kamis (15/3). Pemberian dilakukan supaya korban tetap semangat dalam menjalani kegiatan sehari-harinya. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Angka kematian akibat kecelakaan lalulintas (lakalantas) di jalan raya secara nasional menjadi atensi utama bagi Dirlantas Polda Jatim untuk segera melakukan evaluasi. Pasalnya angka kematian tersebut tertinggi dibandingkan, kasus kematian akibat narkoba maupun kasus HIV-AIDS.
Wadirlantas Polda Jatim AKBP M Aldian menyatakan total korban meninggal dunia secara nasional akibat kecelakaan di jalan raya mencapai 70 korban jiwa per hari. Di Jatim angka kematian kecelakaan di jalan raya terbilang cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai 13-14 korban jiwa per hari.
“Di Jatim cukup ironi, angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya mencapai 13-14 korban jiwa per hari. Besaran angka kematian kecelakaan tahun 2017 itu penyumbang terbesar secara nasional. Bila di hitung per bulannya, mencapai 300 korban jiwa. Adapun total keseluhannya selama tahun kemarin mencapai 5.511 korban jiwa,” papar AKBP M Aldian, dalam Safari Keselamatan Berlalu Lintas Rayon II, di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Kamis (15/3).
Menurut Aldian, yang menjadi keprihatinannya yakni kebijakan penanganan kecelakaan yang sampai saat ini masih bersifat parsial. Penanganan itu sangat berbeda pada penanganan kasus HIV-AIDS. Lantaran kasus HIV-AIDS sudah dibentuk lembaga khusus dalam menanganinya.
“Kami meminta kepada pemerintah supaya ada lembaga khusus yang bekerja fokus melakukan penanganan dan antisipasi kecelakaan. Sehingga, kebijakan penanganan kasus kecelakaan secara menyeluruh dapat dilakukan,” tandas M Aldian.
Selain itu, pengenalan dan pemahaman mengenai etika dan budaya berlalu lintas perlu ditanamkan sejak dini. Pasalnya, dengan memberikan pelatihan sejak dini diharapkan nantinya dapat tertanam sikap tertib berlalu lintas hingga besar nanti. Harapannya, ke depan kecelakaan lalu lintas tersebut dapat ditekan.
“Pengenalan terhadap rambu rambu lalu lintas harus dikenalkan sejak dini. Dengan memberikan pemahaman dan pelatihan lalu lintas sejak dini, hingga dewasa akan terbiasa menaati rambu rambu,” tambahnya. [hil]

Tags: