Lakukan Demo dengan Santun

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Prawansah menghimbau agar massa aksi melakukan demo yang baik sesuai dengan perundang-undangan dan dilakukan pada aspek-aspek yang memiliki objektifitas. Mengingat, seluruh proses demokrasi mendapatkan ruang dalam menyampaikan aspirasi. “Yang penting dilakukan dengan cara yang baik dan harus sesuai aturan untuk menjaga ketertiban umum,” katanya, , Selasa (25/9).
Sedangkan Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan tidak akan melarang mahasiswa yang akan melakukan aksi, namun ia berharap aksi itu dilakukan dengan tertib. Pesan yang sama juga disampaikan beberapa rektor yang meminta para mahasiswa melakukan aksi dengan santun.
“Kami tidak akan melarang, tapi kita ingatkan untuk tetap aman dan tertib. Serta tidak mengganggu masyarakat yang lain atau kepentingan-kepentingan yang lain. Silahkan unjuk rasa, tapi jangan anarkis,” kata Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim.
Pihaknya juga mengingatkan para mahasiswa agar menyampaikan aspirasinya dengan baik dan tidak menghujat atau menghina pihak-pihak tertentu. Ia juga akan mengawal aksi itu dari berangkat hingga kembali pulang.
“Kami akan kawal, kami akan jaga dari berangkat sampai dengan kembali. Yang jelas silakan sampaikan aspirasinya, tidak menghujat orang, tidak menghina orang.,” ucapnya.
Sementara itu informasi yang beredar, para mahasiswa dari Surabaya dan Sidoarjo akan menggelar demo pada Kamis (26/9).
Menyikapi hal itu, sejumlah Perguruan Tinggi di Surabaya mengeluarkan sikap dan himbauan. Salah satunya Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq juga tidak mempermasalahkan jika mahasiswanya ikut turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi. “Sikap pimpinan Unitomo tidak melarang aksi itu. Ini bagian dari hak-hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan mengawal legislasi,” ujar Amiq, sapaannya.
Sikap tertulis disampaikan Rektor Unesa, Prof Nurhasan mengungkapkan jika segala bentuk kegiatan mahasiswa merupakan aktivitas pribadi dan diluar tanggung jawab institusi. Pihaknya juga berujar jika pada hari H kegiatan, Unesa tetap melakukan kegiatan akademik dan proses belajar mengajar seperti biasa tanpa meliburkan perkuliahan. “Jadi kami meminta segenap civitas Unesa wajib menjaga keamanan dan ketertiban kampus dan menjaga situasi tetap kondusif,” katanya.
Rektor UINSA Prof Masdar Hilmi memberikan kebebasan mahasiswa menyampaikan aspirasinya. “Kami justru tidak ada hak untuk melarang mereka,” katanya.
Sedangkan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Hidayatulloh menilai apa yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan bentuk kesadaran yang cukup tinggi dalam membangun bangsa dan negara. Oleh karenanya, ia berharap aspirasi mahasiswa bisa dilaksanakan dengan niatan yang sebaik-baiknya untuk membangun bangsa.
“Lakukan penyampaian aspirasi dengan penuh kedamaian dan aspirasi yang bersifat edukatif, mencerahkan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat. sehingga keberadaan mahasiswa betul-betul mendapatkan kepercayaan dan apresiasi dari komponen masyarakat,” ujar dia. [ina,bed]

Rate this article!
Tags: