Lamongan Juara Umum Cabor Aero Modeling

Aero ModelingBanyuwangi,Bhirawa.
Tim cabor aero modeling Kabupaten lamongan berhasil mengukir prestasi di Porprov Jawa Timur ke V. Pada hari terakhir cabor aero modeling, Selasa (9/6), Kabupaten Lamongan mengoleksi 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Kemudian peringkat dua ditempati oleh Kabupaten Magetan dengan 2 emas, 0 perak, dan 2 perunggu dan Kota Malang di posisi tiga dengan perolehan 2 emas, 0 perak, dan 1 perunggu. Hasil ini sesuai prediksi Ketua cabor aero modeling, Arif Ekowahyudi.
Menurut Arif, Lamongan memang diprediksi akan keluar sebagai pemenang di cabor ini. Alasannya, beberapa atlet aero modeling asal Lamongan sempat merasakan kesempatan bertanding di kejuaraan nasional. Kesempatan ini, kata dia, bisa dijadikan pengalaman untuk kompetisi di ajang Porprov ke V. Pihaknya memberikan kesempatan bagi setiap atlet yang berprestasi untuk mencoba kompetisi di tingkat nasional.
Pada Porprov IV/2013, Kabupaten Lamongan menduduki urutan keempat perolehan medali cabor aero modeling. “Ada atlet Lamongan yang memang sudah pengalaman. Saya sudah yakin Lamongan akan keluar sebagai juara cabor aero modeling. Cabor ini harus mengkombinasikan kemampuan pesawat, pilot, kerja sama tim, dan pengalaman,” ujar Arif usai pertandingan di Taman Blambangan, selasa (9/6).
Arif sebelumnya memprediksi juara umum cabor aero modeling akan digondol oleh Kabupaten Lamongan, Kota Malang, dan Kabupaten Magetan. Hari terakhir, cabor aero modeling mempertandingkan nomor  F2C Control Line Time- Rat Race Final. Di nomor ini, dua tim asal Kabupaten Tulungangung sukses mendulang medali masing-masing emas dan perunggu. Adapun medali perak digenggam oleh Kota Surabaya. Sementara nomor F2B Control Line Aerobatic , Kabupaten Sidoarjo berhasil mendulang emas. Disusul oleh Kabupaten Lamongan juara 2 dan Kabupaten Blitar di posisi 3.
Di cabor ini, Kota Surabaya hanya mengemas 2 perak dan duduk di urutan 8 dari 18 kabupaten/kota. Dua medali perak Kota Surabaya dihimpun dari nomor F2C Control Line Time dan F1A putri. Adapun Kabupaten Banyuwangi selaku tuan rumah, gagal mendulang medali. Atlet Banyuwangi atas nama Faishal Maulana hanya mampu menempati urutan 6 di nomor F1A Free Flight. Menurut Arif, Banyuwangi sejatinya berpotensi mengembangkan cabor aero modeling. Pasalnya, di sini ada Bandara Blimbingsari yang bisa membantu perihal infrastruktur dan SDM. “Banyuwangi potensi sekali. Kalau ada bandara biasanya cabor aero modeling cepat berkembang. Dunia penerbangan bisa membantu,” ia memberi saran. [nan]

Tags: