Lamongan Paparkan Sekolah Tangguh di Rakor Mendikbud

Kab Lamongan memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Kemendikbud dengan beberapa Direktorat Pendidikan perihal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimasa pandemi Covid-19. [alimun hakim]

Lamongan, Bhirawa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Rapat Koordinasi di seluruh tingkatan jenjang pendidikan. Rapat Koordinasi diikuti 14 Provinsi di Indonesia itu membahas Pembelajaran Tatap Muka yang sudah dimulai awal tahun 2021/2022. Dalam Rakor Kabupaten Lamongan diminta memberikan paparan terkait pelaksanaan belajar di era pandemi Covid 19 ini.
Dalam pemaparan, Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kab Lamongan, Chusnu Yuli Setyo menyampaikan praktik yang sudah dijalankanya pada persiapan PTM sejak awal tahun ajaran 2020 hingga pada 2021 ini. Memperkenalkan Program Sekolah Tangguh (Covid 19) yang telah menjadikan seluruh Kabupaten Lamongan telah menggelar PTM terbatas, dengan pengendalian jumlah siswa yang masuk kelas.
“Ada delapan indikator atau syarat sekolah tangguh.Pertama sekolah harus mempunyai Protokol Kesehatan (prokes), dari berangkat ke sekolah, selama di sekolah dan saat pulang ke rumah,” terang Chusnu Yuli usai mengikuti acara Rakor di Nusa Dua Bali, Minggu(11/4) kepada Bhirawa.
Menurut Chusnu, tiap kelas, perpustakaan, laboratorium, dan pelayanan tata usaha harus menjalankan Prokes. Semua wali kelas, Kepala Perpustakaan dan tata usaha harus menyusun Prokes di ruangnya masing-masing. Kedua, sekolah harus menyediakan sarana kesehatan, seperti thermogun atau pengecekan suhu badan sebelum masuk, tempat cuci tangan di pintu masuk sekolah dan di tiap kelas, sanitizer, dan alat penyemprot disinfektan untuk ruang kelas.
Ketiga, sekolah harus mempunyai data kesehatan siswa, guru, karyawan, dan orang tua yang kena Covid 19 atau yang berada di daerah yang terkena Covid 19. Keempat, ada persetujuan dari Dinas Pendidikan, pemerintah (kecamatan/desa), Puskesmas, komite sekolah dan orang tua. Kelima, ada ruang UKS dan ruang isolasi. Ruang isolasi adalah ruang tunggu apabila ada siswa yang suhu tubuhnya 37 derajat lebih dan menunggu dijemput orang tuanya atau untuk dibawa ke Puskesmas.
Keenam, ada komitmen bersama dari siswa, guru, orang tua, komite, dan pemangku kepentingan pendidikan untuk menyukseskan Prokes di sekolah. Ketujuh, seluruh sekolah harus menjaga kedisiplinan dslam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengindari kerumunan. Terakhir, sekolah melaksanakan PTM secara bertahap jumlah siswanya yang ada di dalam kelas dan model shifting. Ketika Prokes bisa dilaksanakan dengan baik, PTM bisa dilakukan secara penuh.
Lembaga pendidikan di Lamongan telah mempersiapkannya sehingga dipastikan telah siap melaksanakan PTM penuh di awal tahun ajaran baru. ”Apalagi kalau semua guru sudah mendapatkan vaksin seperti yang diperintahkan Mendikbud, Lamongan akan siap PTM penuh dan tidak 50% lagi,” pungkasnya.
Rakor diikuti beberapa stakeholder yakni dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Dalam Rakor Direktur SMP, Mulyatsyah menyebutkan, Indonesia merupakan satu diantara empat negara di Asia Timur dan Pasifik yang belum melaksanakan PTM secara penuh. Sementara 23 negara lainnya sudah, misalnya RRT, Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Mulyatsyah menjelaskan, berdasar penelitian WHO, penutupan sekolah berdampak negatif yang jelas pada kesehatan, pendidikan, dan dan perkembangan anak, pendapatan keluarga, dan perekonomian secara keseluruhan. Demikian juga World Bank dan Unicef, ikut merekomendasikan PTM di sekolah segera dilaksanakan.
Dari berbagai pertimbangan ini, Mendikbud mempersiapkan diri bagi sekolah – sekolah dalam melaksanakan PTM yang akan dimulai awal tahun pelajaran 2021/2022. Pada sesi materi persiapan PTM, ada dua kabupaten yang diminta untuk berbagi praktik baiknya, yaitu Kabupaten Gianyar, Bali, dan Lamongan Jawa Timur.
Kepala SMPN 1 Gianyar, I Wayan Mawa menjelaskan, pentingnya regulasi dari bupati dan kepala dinas pendidikan dalam melaksanakan PTM. Gianyar yang sudah melakukan PTM mulai Bulan Maret tahun 2021, karena sudah ada payung hukumnya dan SMPN 1 Gianyar telah jadi sekolah percontohan untuk melaksanakan PTM. [aha.yit]

Tags: