Lamongan Raih Investment Award Jatim ke Lima

Raih Investment Award lima kali beruntun, Lamongan elok sebagai jujugan investasi. Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi bersama Kepala BPMP Chairil Anwar usai menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Soekarwo. [suprayitno/bhirawa]

Raih Investment Award lima kali beruntun, Lamongan elok sebagai jujugan investasi. Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi bersama Kepala BPMP Chairil Anwar usai menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Soekarwo. [suprayitno/bhirawa]

Kab.Lamongan, Bhirawa.
Kabupaten Lamongan tahun ini kembali dinyatakan sebagai daerah yang elok sebagai tujuan investasi. Itu seiring ditetapkannya Lamongan sebagai peraih penghargaan Investment Award Jawa Timur Tahun 2015 dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dengan predikat terbaik I untuk kategori kinerja investasi.
Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (26/10). Sehingga Investment Award ini menjadi penghargaan yang kelima diterima Lamongan secara berturut-turut.
“Alhamdulillah tahun ini Kabupaten Lamongan menerima penghargaan Investmen Award dari Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo. Penghargaan ini akan kami jadikan sebagai penyemangat jajaran Pemkab Lamongan untuk bisa meningkatkan investasi di Lamongan, ” ujar Wahid Wahyudi seusai menerima penghargaan di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Wahid Wahyudi menjelaskan, Lamongan sangat menarik sebagai tujuan investasi karena jarak yang dekat dengan Surabaya, hanya 40 menit, dan dilewati akses jalan nasional. Juga tersedia infrastruktur investasi yang baik seperti Pelabuhan Lamongan Shorebase, Pelabuhan Paciran, dan Pelabuhan Sedayu Lawas.
Selain itu, lanjut dia, Lamongan juga menarik karena tersedia bahan baku yang melimpah. Menurut dia, Lamongan selama ini dikenal sebagai lumbung padi dengan produksi gabah 1 juta ton pertahun dan produsen ikan terbesar, 116 ribu ton per tahun.
“Kami siap melayani investor dengan berbagai kemudahan dan kecepatan pelayanan. Semakin lengkap persyaratan yang disertakan oleh investor, maka semakin cepat prosesnya selesai. Bahkan setelah investasi berjalan, kami terus melakukan evaluasi, apa yang bisa dibantu bagi investor, sehingga investasi meningkat tajam dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat,” jelas dia.
Dia kemudian menyebutkan realisasi invetasi yang meningkat tajam dari Rp 912 milyar di tahun 2013 menjadi Rp 3,9 triliun di tahun 2014. Kemudian jumlah industri juga naik tajam, dari 900 industri di tahun 2013, menjadi 1200 industri di tahun 2014. [yit,adv]

Tags: