Lampu Hidup hingga Siang Hari, Layanan Puskesmas Mangaran Situbondo Disorot

Salah satu lampu yang ada di sudut Kantor Puskesmas Mangaran Kabupaten Situbondo tampak hidup meski sudah memasuki siang hari. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Musim pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai membuat semua perkantoran diminta untuk pandai mengatur penggunaan anggaran rutin. Termasuk OPD (organisasi perangkat daerah) bersama UPT (unit pelayanan tehnis) seperti Puskesmas juga dituntut untuk bisa menekan penggunaan dana operasional kantor. Jika tidak demikian maka instansi pemerintahan akan terganggu dan kesulitan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Salah satu yang kini disorot adalah kinerja Puskesmas (PKM) Mangaran Kabupaten Situbondo. UPT yang kini dipimpin Diena Fitrya itu ditengarai lalai terhadap hal hal kecil yang ada di lembaga yang ia pimpin. Misalnya saja sejumlah penerangan lampu listrik tampak tidak dimatikan hingga siang hari. “Lihat saja, hingga siang hari begini lampu penerangan di sudut kantor Puskesmas Mangaran masih belum dipadamkan. Ini merupakan pemborosan anggaran operasional,” ujar Fathorrahman, warga setempat Rabu (24/3).

Pria yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan itu menengarai, kantor pelayanan publik seperti Puskesmas Mangaran seyogianya pandai dalam mengatur penggunaan biaya operasional kantor seperti aliran listrik. Meski dinilai sepele, ujar Fathorrahman, penggunaan lampu hingga siang hari jika dikalkulasi selama sebulan, angkanya juga akan besar. “Ya kami sebagai masyarakat Kota Santri perlu kiranya memberikan sorotan atau masukan, agar pimpinan Puskesmas Mangaran tegas kepada para stafnya,” pinta Fathorrahman.

Tak cukup itu, penggunaan lampu listrik di kantor Puskesmas hingga siang hari membuktikan rasa kedisplinan petugas penjaga Puskesmas rendah. Selaku elemen masyarakat yang mencintai Puskesmas Mangaran, aku Fathorrahman, sudah sewajarnya ia memberikan kritikan agar kinerjanya terus meningkat. “Justeru dari hal hal kecil seperti ini (lupa mematikan lampu listrik) lantas di biarkan. Nanti kalau terus-terusan dibiarkan maka akan merembet kepada hal yang besar. Untuk itu saya minta harus diperhatikan secara benar,” kupas Fathorrahman.

Terpisah Kepala Puskesmas Mangaran, Kabupaten Situbondo Diena Fitrya mengaku berterimakasih ada warga yang memiliki perhatian tinggi bagi kinerja lembaganya. Ia, sambung Diena, belakangan ini fokus kepada peningkatan pelayanan Puskesmas sehingga hal hal semacam itu (mematikan lampu) menjadi terlupakan. Temuan ini, tutur Diena, akan menjadi pengingat bagi dirinya bersama staf demi kebaikan kinerja Puskesmas Mangaran kedepan. “Listrik di sini (Puskesmas Mangaran, red) masuk katagori paska bayar. Ini bukan dibayar oleh APBD melainkan dibayar dari pendapatan Puskesmas Mangaran,” pungkas Diena Fitrya.[awi]

Tags: