Bandara Trunojoyo.
Sumenep, Bhirawa
Landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo Sumenep, Jatim ditingkatkan terkait perbaikan bentuk, perbaikan kulit dan peningkatan kekuatan yang pekerjaannya ditargetkan rampung akhir bulan Agustus 2017.
“Sudah dikerjakan dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2017,” ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Wahyu Siswoyo di Sumenep, Kamis (3/8).
Proyek rehabilitasi landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo itu merupakan salah satu program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun ini dengan alokasi dana sekitar Rp10 miliar.
Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo adalah instansi kepanjangan tangan dari Kemenhub yang berada di Sumenep.
Sejak beberapa tahun lalu, Otoritas Bandara Trunojojoyo dan Pemkab Sumenep terus bersinergi untuk menambah dan membenahi fasilitas di bandara tersebut dalam rangka mewujudkan adanya penerbangan komersial.
Saat ini, Bandara Trunojoyo memiliki landasan pacu pesawat sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Namun, kekuatan atau “pavement classification number” (PCN) landas pacu tersebut tidak sama atau bervariasi, yakni 12, 14, 16, dan 20.
Kemenhub menginginkan kekuatan landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo bernilai di atas 17 supaya pesawat ATR-72 bisa mengangkut penumpang dalam jumlah maksimal (70 penumpang).
“Kekuatan landasan pacu yang belum merata atau sebagian masih 16 dan di bawah 16 itu akan membuat pesawat ATR-72 hanya bisa mengangkut 60 penumpang ketika akan mendarat maupun terbang dari Bandara Trunojoyo,” kata Wahyu.
Ia menjelaskan kekuatan sebagian landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo, yakni sepanjang 470 meter telah bernilai 20. Kekuatan landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo yang bernilai 20 itu hasil program pengembangan pada 2016 dan posisinya di sisi barat.
“Objek rehabilitasi landasan pacu pesawat di Bandara Trunojoyo pada tahun ini adalah landas pacu yang berkekuatan 12, 14, dan 16, yakni sepanjang 1.130 meter dengan lebar 30 meter,” ujarnya. [ant]
