Langgar Prokes, Satgas Covid-19 Tutup Paksa Wisata Eco Park dan Gili

Wisatawan Bremi Eco Park membludak dan tidak patuhi prokes.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Lokasi wisata Bremi Eco Park di Desa Bremi, Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo ditutup paksa Satgas Covid-19. Demikian pula dengan wisata bahari Gili Ketapang. Penutupan itu bersifat sementara Sabtu-Minggu (2-3/1) dan diperbolehkan dibuka kembali pada Senin (4/1).

Penutupan sementara terpaksa dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, karena membludaknya kunjungan wisatawan dan mengabaikan protokol kesehatan. Koordinator Keamanan dan Penegakan Hukum (Gakum) Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, Sabtu (2/1) malam menyatakan penutupan lokasi wisata alam tersebut dilakukan setelah tim Satgas Covid-19 melakukan pemantauan langsung di lapangan.

“Setelah kami pantau secara langsung bersama Satgas Kecamatan (Krucil), selain kemacetan yang membuat kerumunan, banyak pelanggaran prokes yang dilakukan para pengunjung karena pihak pengelola kewalahan mengingatkan para pengunjung yang membludak. Maka mulai besok wisata Eco Park untuk sementara ditutup,” ujarnya.

Penutupan wisata Eco Park tersebut dikatakan Ugas menjadi dilematis, sebab satu sisi roda ekonomi harus terus berputar tapi di sisi lain kesehatan masyarakat juga menjadi yang utama. “Sebenarnya Satgas (Covid-19) kasihan juga kalau ditutup karena ini menyangkut ekonomi warga. Tapi mau apalagi karena penyebaran Covid-19 lebih berbahaya,” ungkapnya.

Selain Bremi Eco Park di kawasan pegunungan Argopuro, malam ini Satgas Covid-19 juga sedang mengkaji terjadinya kerumunan dan pelanggaran protokol keaehatan di lokasi wisata pantai dan Snorkeling Pulau Gili Ketapang. “Malam ini kita evaluasi untuk wisata Gili Ketapang karena banyak orang luar kota dan pelanggaran prokes,” tutur Ugas.

Pemkab Probolinggo terus mengevaluasi aktivitas sejumlah tempat wisata di wilayahnya, selama libur Tahun Baru 2021. Ugas menjelaskan, langkah itu dilakukan menyusul adanya laporan bahwa banyak pengunjung asal luar kota di wisata Gili Ketapang. “Pengunjung juga banyak yang mengabakan protokol kesehata,” ujarnya.

“Pertimbangannya, pengelola tidak menerapkan prokes secara ketat, banyak wisatawan luar daerah dari kawasan zona merah, terjadi kerumunan yang tidak dikendalikan,” ungkap Ugas Irwanto.

Untuk memastikan Wisata Gili Ketapang benar-benar tutup, Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, melakukan pemantauan di Pelabuhan Mayangan Kota Probolinggo, Sabtu (2/1) pagi, yang merupakan akses masuk ke Pulau Gii.

“Pamantauan di pelabuhan, untuk wisata Gili Ketapang berjalan aman dan suasana sudah sepi karena para pengelola sudah meng-cancel para wisatawan yang terlanjaur booking,” papar Ugas.

Petugas berharap, para pelaku wisata di Pulau Gili memahami keputusan Tim Satgas Covid-19 dan ikut membantu mencegah mutasi virus korona di tempat wisata, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Kita mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada pengunjung yang terlanjur datang soal penutupan wisata Gili Ketapang. Harapan kami, pengelola wisata memberikan edukasi yang sama,” tandas Ugas.

Wisata Bermi Eco Park ditutup petugas, Jum’at (1/1) sore. Setelahnya, petugas juga memutuskan menutup wisata Gili Ketapang. Dua objek wisata itu dinilai melanggar protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19, tambahnya.(Wap)

Tags: