Lantai Dua Kosong, Pasien Justru Dirawat di Lobi

Pasien RSUD Nganjuk dirawat di lobi lantai dasar meski lantai dua masih kosong dan belum dimanfaatkan, Kamis (5/1). [ristika]

Pasien RSUD Nganjuk dirawat di lobi lantai dasar meski lantai dua masih kosong dan belum dimanfaatkan, Kamis (5/1). [ristika]

Pemanfaatan Gedung RSUD Tak Jelas
Nganjuk, Bhirawa
Gedung lantai tiga RSUD Nganjuk yang baru dibangun setahun lalu senilai Rp 16, 08 miliar sudah sudah tidak layak huni akibat mengalami penurunan kualitas teknis. Bahkan manajemen RSUD hanya memanfaatkan lantai dasar untuk rawat inap dan lantai tiga untuk Intensive Care Unit (ICU).
Lebih parah lagi, tidak sedikit pasien yang justru dirawat di luar ruangan atau lobi gedung dengan alasan kehabisan ruang. Padahal, jelas-jelas lantai dua gedung Bougenvil B tersebut kosong dan tidak dimanfaatkan sama sekali.
Manto (50) salah satu pasien yang dirawat di lobi gedung Bougenvil B tersebut mengeluh jika dirinya terpaksa mendapat perawatan seadanya. Bahkan bukan dirinya saja yang dirawat di lobi gedung, ada tiga pasien lain yang juga medapat perawatan di luar kamar yang semestinya. “Saya sakit, mau diapakan saja ya nurut saja. Kami sebagai pasien tidak punya pilihan,” keluh Manto, Kamis (5/1).
Lain halnya dengan Parlan, warga Kecamatan Prambon yang ingin menjenguk keluarganya yang dirawat di ruang ICU. Lelaki berusia sekitar 75 tahun itu harus tertatih-tatih menaiki tangga hingga lantai tiga. Apalagi kondisi kesehatan lutut Parlan tidak begitu baik sehingga dirinya harus berhenti berkali-kali agar bisa sampai ke lantai tiga.
Karena itu, Parlan memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk menaiki tangga ruang Bougenvil B RSUD Nganjuk. “Lutut saya sakit, saya tidak kuat naik tangga,” tutur Parlan.
Dari pengamatan Harian Bhirawa, gedung Bougenvil B berlantai tiga memang tidak dilengkapi fasilitas lift atau tangga khusus untuk penyandang difabel. Adapun lift yang ada hanya untuk mengangkut pasien dan barang keperluan perawatan. Itupun letaknya di sisi Timur, sementara ruang Bougenvil B menghadap ke Barat.
Selain itu banyak fasilitas bangunan yang sudah mulai rusak seperti plafon yang sudah bocor serta beberapa dinding gedung yang retak. Sayangnya pihak humas RSUD Nganjuk saat dihubungi untuk dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Bahkan saat dihubungi melalui handphone juga tidak berhasil dikonfirmasi.
Sekadar informasi gedung Bougenvil B dibangun pada 2015 melalui lelang dengan nama paket pembangunan gedung perawatan bedah dan intensif yang dimenangkan oleh PT Surya Sarana Sentosa senilai Rp 16,08 miliar. [ris]

Tags: