Lantamal V Siapkan Quick Respone Buru Penyelundup

Foto llustrasi

Foto llustrasi

Surabaya,Bhirawa
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya menyiagakan Satgas Eastern Fleet Quick Response (EFQR) memburu kapal-kapal penyelundup.
“Wilayah Lantamal V paling luas dari beberapa Lantamal di Indonesia. Itu menjadi tantangan, karena itu Satgas EFQR-V akan menjawabnya,” kata Komandan Lantamal V Laksamana Pertama Edi Sucipto setelah bersilaturahmi dengan wartawan di Mako Lantamal V, Surabaya, Selasa (22/11).
Edi, yang baru menjabat Komandan Lantamal V pada awal November lalu, menyadari wilayah yang dipimpinnya sangat luas, yaitu meliputi wilayah laut di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali.
“Untuk menjawab wilayah yang luas itu, beberapa hari lalu, saya membentuk Satgas EFQR untuk mengantisipasi dengan cepat permasalahan di laut yang menjadi wilayah kerja kita,” kata mantan Kadispenal itu.
Ia menjelaskan Satuan EFQR yang dibentuknya dilengkapi dengan sistem pengamanan dan komunikasi yang memadai, serta didukung oleh alat deteksi yang modern sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Maraknya perompakan, pembajakan, tindakan kekerasan, perampasan dan khususnya upaya penyelundupan melalui kapal laut, serta tindakan kejahatan lainnya, memerlukan perhatian serius untuk ditangani cepat oleh Tim EFQR yang berpusat di Mako Lantamal V. Secara perlahan tapi pasti mudah-mudahan permasalahan tersebut bisa ditangani oleh Satgas EFQR,” katanya.
Kendati Satgas EFQR berpusat di Mako Lantamal V, ia menyatakan ada delapan Lanal di bawah naungan Lantamal V, yaitu Lanal Cilacap, Lanal Tegal, Lanal Semarang, Lanal Yogyakarta, Lanal Malang, Lanal Batuporon, Lanal Banyuwangi dan Lanal Bali, termasuk satuan-satuan TNI Angkatan Laut yang berada di bawah jajarannya, yang akan menjadi titik terdepan bagi EFQR untuk memberi informasi sekaligus melakukan penindakan.
Selain itu, Edi juga menyadari kerja EFQR juga butuh pasokan informasi dari “kanan-kiri” dalam artian dari masyarakat luas, sebab TNI Angkatan Laut itu terbatas.
“Kalau ada informasi tambahan dari masyarakat, mungkin bisa menjadi bekal awal untuk menindak kejahatan di laut,” katanya.
Tentang pencurian ikan di laut wilayah kerja Lantamal V, pihaknya hanya mendukung pengamanan oleh kapal-kapal KRI yang dimiliki Armatim.
“Itu karena Kapal Angkatan Laut (KAL) yang kita miliki kecil-kecil dan hanya bisa melakukan penindakan di wilayah pantai saja,” ujarnya. [gat]

Tags: