Lapas Kota Probolinggo Geledah Tahanan Narkoba

Jajaran dari Polres Pasuruan Kota saat melakukan sidak di Lapas kelas II B Kota Pasuruan, Rabu (23/3). Hasilnya petugas hanya mengamankan korek api dan bungkus rokok. [hilmi husain/bhirawa]

Jajaran dari Polres Pasuruan Kota saat melakukan sidak di Lapas kelas II B Kota Pasuruan, Rabu (23/3). Hasilnya petugas hanya mengamankan korek api dan bungkus rokok. [hilmi husain/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo,  menjalani tes urine untuk mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tes urine ini dipimpin langsung oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko.
Sebelum tes urine dilakukan, para staf ahli Bupati, asisten, Kepala SKPD, Camat dan Lurah se-Kabupaten Probolinggo ini berkumpul di ruang Argopuro Setda Kabupaten Probolinggo. Selain Bupati Tantri dan Wabup Timbul, hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setyawan.
Tes urine ini diawali oleh Bupati Tantri dan Wabup Timbul. Selanjutnya secara bergantian diikuti oleh 5 staf ahli Bupati, 3 Asisten, 73 Kepala SKPD, 24 Camat dan 5 Lurah. Mereka dilayani oleh petugas dari (Badan Kepegawaian Daerah) BKD dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Mereka dibantu oleh petugas Satuan Reskoba Polres Probolinggo.
Tes urine itu sendiri digelar secara mendadak di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait kegiatan tes urine tersebut. Bupati Tantri mengatakan tes urine ini dilakukan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa pejabat aparatur Pemkab Probolinggo bebas narkoba.
Untuk sementara tes urine ini dilakukan kepada pejabat eselon II dan III serta Lurah saja. Tetapi ke depan kegiatan ini akan terus dilakukan dengan menyisir hingga kepada kepala desa beserta perangkatnya. Hal ini diungkapkan bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, Rabu (23/3).
Menurut Bupati Tantri, tes urine ini dilakukan sebagai upaya antisipasi, karena tidak menutup kemungkinan kalangan pejabatpun bisa menjadi korban dengan memakai narkoba. “Ini sifatnya hanya antisipasi saja, tetapi kalau terbukti positif memakai narkoba, nanti akan dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setyawan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Pemkab Probolinggo dengan mengadakan tes urine kepada pejabat di jajarannya. “Apabila nanti ada yang terbukti positif menggunakan narkoba, maka akan kami proses secara hukum,” ungkapnya.
Lebih lanjut bupati Tantri mengatakan, peredaran narkoba saat ini tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa saja, akan tetapi juga sudah menyerang kalangan remaja bahkan anak-anak. Menyikapi hal tersebut, Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan pemuda dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba kepada 300 orang siswa SLTA.
Hal tersebut bertujuan memberikan pemahaman dan wawasan kepada pemuda tentang bahaya narkoba. “Di samping itu diharapkan dapat menjadi pelopor di lingkungan masing-masing untuk mencegah peredaran narkoba sesuai dengan kapasitas masing-masing,” ungkapnya.
Pemuda dengan berbagai potensi perlu diarahkan kepada hal-hal yang positif agar dapat berkembang dan tumbuh menjadi calon penerus pembangunan. “Mengarahkan pemuda kepada hal yang positif bukan hanya memberikan wawasan serta pengetahuan akan tetapi perlu juga diberikan pemahaman tentang berbagai ancaman dan gangguan yang dapat merusak,” jelasnya.
Apabila para pemuda memiliki kualitas yang bagus maka bisa dipastikan masa depannya akan cemerlang, begitu juga sebaliknya. “Melalui kegiatan ini diharapkan pemuda bisa menjaga dirinya dengan baik agar jangan sampai dekat-dekat dengan narkoba dan sejenisnya. Sebab narkoba ini akan merusak masa depan para pemuda,” tambahnya.
Tahanan Narkoba
Sementara itu, aparat Polres Pasuruan Kota melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Kota Pasuruan, Rabu (23/3). Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Yong Ferrydjon menyampaikan sidak secara mendadak dilakukan untuk mempersempit menyalagunaan narkoba di Lapas. “Kami mensinyalir ada penyalahgunaan narkoba di Lapas kelas II Pasuruan ini. Makanya kami bergerak cepat bersama puluhan anggota untuk membuktikan kebenaran hal itu,” ujar AKBP Yong Ferrydjon di lokasi.
Dalam sidak itu, sebanyak 40 personel gabungan dari Satreskoba Polres Pasuruan Kota dan TNI langsung terjun ke Lapas kelas II Pasuruan. Begitu masuk ke blok tahanan narkoba, petugas seketika membagi tugas dalam kelompok-kelompok kecil dan langsung menggeledah mereka, yakni seluruh ruang tahanan narkoba yang berjumlah sekitar 35 orang.
Razia dipimpin langsung Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Yong Ferrydjon. “Kami hanya mengamankan korek api dan bungkus rokok. Terkait keberadaan obat terlarang itu belum kami temukan. Ke depan kami akan kembali lakukan sidak seperti ini,” jelas Yong Ferrydjon.nawap, [hil]

Tags: