Lapter Notohadinegoro, Harapan Baru Masyarakat Jember

Tim survei Garuda Indonesia saat menyerahkan miniatur Pesawat Garuda Indonesia kepada Bupati Jember MZA Djalal

Tim survei Garuda Indonesia saat menyerahkan miniatur Pesawat Garuda Indonesia kepada Bupati Jember MZA Djalal

[Rencana Operasional Disambut Positif]
Jember, Bhirawa
Rencana beroperasionalnya lapangan terbang Notohadinegoro Jember mendapat respon positif dari para pelaku bisnis di Jember. Ini merupakan harapan baru bagi mereka, karena dengan difungsinya bandara di  Jember akan semakin mempermudah tranportasi.  Sehingga bisa dipastikan dengan adanya transportasi jalur udara, akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi bagi kota terbesar ketiga Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember Rendra Wirawan mengungkapkan beroperasionalnya bandara Notoadinegoro sudah lama ditunggu-tungu oleh masyarakat Jember. Karena dengan beroperasinya Bandara Notohadinegoro akan berdampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Jember.
“Selama ini banyak investor yang mengeluhkan perjalanan darat dari Surabaya-Jember memakan waktu sekitar lima jam, sehingga waktu mereka terbuang sia-sia  dalam perjalanan,” tuturnya.
Rendra mengaku optimis, jika jalur udara Jember-Surabaya dibuka, banyak investor yang akan mesuk ke Jember untuk berinvestasi. Dari pengalamannnya selama ini, para investor yang memiliki jam terbang yang cukup tinggi, hanya mengutamakan efisiensi waktu untuk berkunjung ke Jember.
“Mereka itu orang berduit, mereka setiap hari diburu oleh waktu. Mereka enggan datang ke Jember karena perjalanan dari Surabaya saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Mereka lebih memilih daerah yang menjadi tujuan investasinya yang mudah dan cepat dilalui,” terangnya. Sedang bagi para pengusaha yang ada di Jember, Rendra mengaku mereka sangat terbantu. Karena dengan dibukanya rute Jember-Surabaya, akan semakin memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengembangkan usahan di luar Jember.” Di Jember sendiri banyak usaha kecil yang pangsa pasarnya diluar Jember. Dengan adanya sarana trasportasi udara,  mereka akan semakin terantang untuk mengembangkan bisnis hingga keluar pulau,” tandasnya pula.
Oleh arena itu, Rendra Wirawan berharap, agar Pemkab Jember serius melakukan pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana yang diusulkan oleh Tim Survey dari Garuda Indonesia beberapa waktu lalu. Ini sent yang harus direspon oleh Pemkab Jember, untuk segera memenuhi anjuran mereka.” Apalagi Pemkab Jember sendiri telah menyediakan anggaran Rp20 Miliar untuk menyempurnakan fasilitas bandara notoadinegoro di tahun 2014 ini. Dan mudah-mudahan harapan masyarakat Jember agar lapter segera beroperasi akan segera terwujudm” tandanya pula.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember M. Asir. Menurut Asir, sesuai rencana awal untuk Oprasional Lapter Notohadinegoro sebenarnya bisa berfungsi kembali  awal Januari  bersamaan dengan hari Jadi Kabupaten Jember yang diperingati per 1 Januari, Namun rencana itu molor karena masih adanya sejumlah sarana prasaran bandara yang dinilai masih kurang memenuhi standart penerbangan.
“Kalau untuk penambahaan landasan (run way) dari 1200 meter ke 1500 meter sudah kita kerjakaan. Untuk penambaan fasilitas yang sesuai dengan standat keamanan bandara, di tahun 2014 ini mudah-mudahan segara dilakukan. Karena Pemkab sendiri sudah menganggarkan melalui APBD sebesar Rp.20 milyar untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan,” tandas politisi dari PDIP ini menerangkan. ]
Segera dioperasionalkannya Bandara Notohadinegoro tandas Asir, merupakan harapan baru bagi  masyarakat Jember. Karena dengan adanya lapter tersebut, pertumbuhan ekonomi masyarakat Jember akan semakin terdongkrak.
“Kita lihat akses masuk di ke Bandara, saat ini masih sepi. Namun jika lapter sudah beroperasi, akses jalan masuk bandara akan semakin ramai dan tentunya akan dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Asir singkat. [efi/hms Pemkab Jember*]

Tags: