Larangan Mudik, Wisatawan Lokal Bisa Stay Vacation

Suasana pemberlakuan PSBB hari pertama di kawasan bundaran Waru atau Cito, Selasa (28/4). [Trie Diana]

Pemprov, Bhirawa
Adanya larangan mudik tidak serta merta tak bisa berpariwisata. Masyarakat bisa menggantinya dengan wisata stay vacation dengan kekhasan di masing-masing daerah dan memanfaatkan wisata lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto, menyampaikan banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat yang menjadi wisatawan lokal. Apalagi, saat ini destinasi wisata juga telah banyak dibuka Pemkab/kota dengan mengedepankan protokol kesehatan (Prokes).
“Namun nantinya jumlah yang ke tempat wisata tidak banyak pula. hal itu seharusnya menjadi salah satu strategi untuk menghindari sifat penyebaran Covid-19 yang melarang berkerumun dan mengutamakan protokol kesehatan,” ujarnya, Selasa (20/4).
Apalagi kini di era pandemi, lanjutnya, banyak masyarakat atau wisatawan lokal yang lebih memilih stay vacation dengan mengembangkan potensi diri untuk bisa menciptakan liburan dan hiburan tersendiri di rumah maupun di daerahnya masing masing. “Ketika pemerintah berupaya mengurangi penyebaran Covid-19 yang diakibatkan libur panjang memang tidak mengharap lebih,” katanya.
Sinarto juga menyampaikan, di masa pandemi ini di Disbudpar Jatim juga tengah berupaya membuat virtual tour yang bisa diakses melalui aplikasi atau medsos. “Membuat perjalanan dengan memanfaatkan teknologi yang akhirnya tidak berkerumun dengan orang lain, namun di situ orang tetap menemukan nilai kepariwisataan dan kebudayaan atau menambah pengalaman juga bisa menambah imajinasi,” tuturnya
Sebelumnya disampaikan Sinarto, berdasarkan data Disbudpar Jatim, jumlah kunjungan Wisnus di sejumlah destinasi wisata di Jatim sepanjang 2020 mencapai 22.497.857 kunjungan. Jumlah itu turun dibandingkan 2019 yang mampu mencapai 82.561.561 kunjungan.
Pada Desember 2020 atau pada masa libur Natal Tahun Baru, jumlah DTW yang re-opening sebanyak 784 DTW yang terdiri dari 341 wisata alam, 123 wisata buatan, 247 wisata budaya, dan 36 desa wisata.
Namun pada Januari–Februari 2021 yang merupakan masa PPKM, jumlah DTW yang buka yakni sebanyak 481 DTW yang terdiri dari 153 wisata alam, 30 wisata buatan, 69 wisata budaya dan 14 desa wisata.
Ia juga menambahkan, saat ini problem paling penting adalah sehat. “Untuk itu kita harus berkolaborasi dengan kota/kabupaten agar pariwisata ini nyekrup dengan kesehatan,” tandasnya lagi. [rac]

Tags: