Latih Atlet Tak Lagi Alamiah, tapi Harus Ilmiah

Pelatih Senam Puslatda Jatim, Indra Sibarani saat menunjukkan kepada peserta postur tubuh dan kelenturan tubuh yang dibutuhkan atlet senam. [wawan triyanto/bhirawa]

Pelatih Senam Puslatda Jatim, Indra Sibarani saat menunjukkan kepada peserta postur tubuh dan kelenturan tubuh yang dibutuhkan atlet senam. [wawan triyanto/bhirawa]

(Dispora Gelar Bimtek untuk Pelatih Senam)
Surabaya, Bhirawa
‘Atlet itu bukan dilahirkan, namun bisa diciptakan’, ungkapan itu sering diucapkan oleh para pakar olahraga. Karena dengan kemajuan teknologi metode pelatihan tidak lagi dilakukan secara alamiah, namun harus melalui proses ilmiah.
Agar para pelatih bisa melakukan perekrutan maupun pembinaan atlet, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepelatihan Berbasis Ilmu Pengetahuan Teknologi Cabang Olahraga (cabor) Senam yang berlangsung di gedung senam nusantara Citraland Surabaya 10-11 Mei yang diikuti oleh 40 pelatih dari tujuh kabupaten/kota.
Selama mengikuti program pelatihan, Dispora menghadirkan pembicara dari pelatih Puslatda Senam Jatim, Indra Sibarani didampingi beberapa atlet Jatim yang dipersiapkan untuk PON Jabar XIX.
Dihadapan peserta dan dibantu seorang atlet, Indra Sibarani menunjukkan beberapa persyaratan postur tubuh untuk merekrut atlet senam, seperti kondisi tulang tangan yang harus lurus dan tidak bengkok saat direntangkan, kemudian posisi kaki dan punggung yang harus simetris.
Dari segi kelenturan, calon altet senam minimal harus bisa menekuk badannya dengan posisi kepala yang hampir menyentuh lutut. “Kalau para pelatih mendapatkan bibit atlet dengan semua persyaratan itu akan mudah untuk dilatih dan dikembangkan prestasi,” kata Indra Sibarani.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebenarnya olahraga senam ini bisa diikuti oleh semua anak, namun mereka yang bisa dibina untuk jadi atlet berprestasi memang harus memenuhi semua ketentuan. “Ini juga bagian dari Iptek dan kami melakukan semua metode ilmu pelatihan tidak lagi dengan cara tradisional, tapi pendekatan ilmu teknologi olahraga yang sekarang sudah berkembang,” kata pria yang juga PNS di Dispora Jatim itu, Rabu (11/5).
Ia juga mengaku mendukung penuh program Dispora yang memberikan pelatihan kepada para pelatih dari daerah yang selama ini belum bisa bersaing untuk meraih prestasi di Cabor senam, baik ditingkat daerah maupun nasional. “Kami sangat berharap nantinya usai pelatihan, para pelatih itu menerapkan ilmu yang didapat untuk merekrut dan membina atlet di daerahnya. Karena saat ini Jatim sangat membutuhkan bibit atlet muda potensial,” katanya.
Seperti diketahui, untuk Bimtek olahraga senam, Dispora mengundang pelatih dari tujuh kabupaten/kota, yakni Nganjuk, Jombang, Sampang, Tulungagung, Jember, Bondowoso dan Madiun. Dan selama ini tujuh daerah tersebut kurang bisa bersaing dengan Surabaya, Sidoarjo, Gresik maupun Kediri yang sudah mampu mencetak atlet juara, baik di Porprov maupun Kejurda. “Dengan adanya pelatihan ini saya berharap persaingan senam prestasi di Jatim semakin ketat,” kata Indra.
Dihubungi terpisah, Kepala Dispora Jatim, Drs Supratomo, MSi mengatakan senam selama ini menjadi salah satu cabor lumbung emas bagi Kontingen Jatim di PON. Bahkan Jatim tidak pernah absen menyumbang atlet untuk bergabung di Pelatnas.
“Peran pelatih sangatlah penting untuk mencetak atlet berprestasi, jadi para pelatih harus memiliki bekal dan wawasan ilmu kepelatihan yang berbasis Iptek olahraga,” kata Supratomo.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada era modern ini seorang pelatih yang mengandalkan cara melatih secara tradisonal/alamiah akan menghasilkan prestasi yang kurang maksimal bahkan kadang akan sia-sia dalam melatih jika dibandingkan dengan seorang pelatih yang menerapkan Iptek olahraga. “Karena dengan Iptek olahraga prestasi seorang atlet  dapat terukur dan dapat diukur sesuai dengan kemampuan atlet yang dibinanya,” katanya.
Sementara itu kabid Olahraga Prestasi Dispora Drs Haris Ramadhan menjelaskan pembekalan tentang ilmu kepelatihan yang berbasis Iptek olahraga bagi para pelatih cabang olahraga sangatlah penting diberikan kepada meraka guna memandu, membibit, serta melahirkan atlet yang berkualitas dan berprestasi.
“Harapan saya kepada para peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini, saya juga berharap setelah  kegiatan ini para peserta mampu memberikan perubahan dalam cara melatih dengan  menerapkan Iptek olahraga sehingga prestasi olaharga di Jatim bisa lebih baik lagi,” paparnya. [wwn]

Tags: