Latih Kewirausahaan bagi Pekerja Korban PHK

Pemprov Jatim, Bhirawa
UPT Balai Latihan Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Jatim telah melangsung kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi pekerja korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dampak Pandemi Covid-19 Angkatan I Tahun 2020, Selasa (17/11).

Kegiatan pelatihan kewirausahaan itu merupakan kegiatan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan membangun jiwa wirausaha produktif sesuai dengan sumberdaya dan keterampilan yang dimiliki/

“Dalam menghadapi kondisi yang baru ini, dimana sebelumnya semuanya adalah para pekerja di berbagai perusahaan yang mempunyai penghasilan yang pasti, tentunya sekarang mau tidak mau mindset harus diubah untuk tidak selalu harus menjadi pekerja, karena lapangan kerja semakin terbatas dampak dari pandemi,” kata Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo, kemarin.

Untuk itu, lanjut Himawan, peserta pelatihan harus bisa membuka diri untuk menjadi seorang wirausahawan yang dapat mempunyai penghasilan tanpa batas sesuai dengan kemampuan mengelola usaha yang dijalani dan dapat menyerap tenaga kerja disekitar tempat tinggal masing-masing.

Ia juga menambahkan, pelatihan ini bertujuan mengurangi tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan yang timbul akibat korban PHK dampak dari pandemi covid-19 di Jatim, serta mendorong terciptanya wirausahawan baru dan perluasan lapangan kerja baik sektor formal maupun informal serta dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Salah satu upayanya Disnakertrans Provinsi Jawa Timur telah menetapkan Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, dimana salah satu bentuk kegiatannya adalah ikut mengambil bagian memberikan solusi atas permasalahan dampak pandemi covid-19 di Jawa Timur melalui Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pekerja Korban PHK Dampak Pandemi Covid-19 ini.

“PHK bukan merupakan akhir sebuah karier, dibalik musibah pasti ada berkah, Covid-19 bukan akhir segalanya, mari menjadikan awal untuk memulai kehidupan baru, menyambut hari esok yang lebih baik. Yakinlah Inovasi dan kreativitas akan muncul pada saat-saat kepepet, terjepit dan terancam. Dimana ada kesulitan disitu pasti ada jalan,” pesannya.

Di sisi lain, Ia juga memaparkan, dampak pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan di Jatim. Berdasarkan data BPS Jatim per Agustus 2020 tentang keadaan ketenagakerjaan di Jatim yaitu tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5.84%.

Jumlah itu mengalami kenaikan 2,02% dibanding per Agustus tahun lalu karena pengangguran bertambah 466,02 ribu orang, terdapat 4,23 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak covid-19 atau 13,36%, terdiri dari pengangguran karena covid-19 (318,61 ribu orang), bukan angkatan kerja karena covid-19 (112,43 ribu orang)

Ssementara tidak bekerja karena covid-19 (252,57 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 (3,55 juta orang).Tentunya kondisi ketenagakerjaan seperti ini menjadi masalah serius yang dihadapi oleh Pemprov Jatimdan menjadi salah satu program prioritas utama dalam memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Jatim. [rac]

Tags: