Latihan Giling Ternyata Produksi Gula Rafinasi

gula rafinasiPemprov Jatim, Bhirawa
Dalam melangsungkan penelitian mengenai pergulaan yang dipaparkan dalam hasil seminar Balitbang Jatim, salah satu peneliti Peneliti dari Universitas Muhamadiyah Gresik, Setyo Budi mengungkapkan dugaan produksi gula rafinasi yang dilakukan perusahaan gula yang berdalih untuk latihan giling.
“Perusahaan ini belum beroperasi secara regular. Mereka masih tahap latihan giling. Saat latihan itu, mereka tak hanya menggiling tebu petani tapi juga menggiling raw sugar. Izinnya memang hanya diperbolehkan menggiling tebu petani saja. Tapi saat ditanya mengapa giling raw sugar, mereka berdalih hanya untuk latihan dan memanaskan mesin saja,” kata Setyo Budi.
Menilik hal itu, ia mengatakan, seharusnya penggilingan raw sugar atau gula mentah impor tersebut tidak boleh dilakukan. Namun, lanjutnya, KTM saat ini memang punya stok raw sugar yang digunakan untuk proses latihan giling.
“Ke depan kalau mau giling raw sugar sebenarnya tidak boleh tapi semua tergantung dengan kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Sesuai peraturan pemerintah, PG yang berdiri harus memiliki budidaya tebu sendiri. Namun, kata dia, bagi PG yang punya on farm budidaya 60 persen bisa menggiling raw sugar juga. “Ada kemungkinan KTM ke depan bisa menggiling raw sugar. Semua tergantung kebijakan pemerintah karena setiap tahun bisa berubah,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau giling tebu dengan ketentuan tersebut telah dipenuhi, maka KTM juga bisa giling tebu dan raw sugar. “Seperti Gulaku (PG di Lampung) juga sama tidak mungkin ada diskriminasi. Ini tergantung political will dan good will pemerintah. Baiknya memang harus sesuai ketentuan. Kalau tidak boleh giling rawa sugar ya jangan,” tegasnya.
Sebelumnya, pihak Kementerian Pertanian (Kemtan) menegaskan jika Kebun Tebu Mas tak hanya mengolah gula Kristal putih, tetapi juga gula rafinasi dari bahan raw sugar. Kapasitas awal pabrik KTM mencapai 8.000 ton cane day (TCD) dan secara bertahap naik menjadi 12.000 TCD – 20.000 TCD.
KTM akan menggandeng petani sebagai mitra untuk memasok tebu. Pasalnya, KTM tidak memiliki izin lahan hak guna usaha (HGU). Sehingga PG akan bermitra dengan petani untuk mendapat pasokan tebu sebagai bahan gula kristal putih. Namun kini KTM juga sudah mengajukan izin lahan HGU untuk memiliki kebun sendiri.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Arum Sabil menyatakan persetujuannya atas rencana didirikannya PG baru di Jatim. “Prinsip, kami sangat mendukung adanya pembangunan pabrik gula baru, karena produski gula dan rendemen bisa semakin kompetitif. Yang terpenting adalah bahan bakunya harus mengambil dari tebu yang ditanam di bumi tanah air Jawa Timur, jangan gula mentah impor,” tegasnya. [rac]

Tags: