Launching Buku Membangun Kepemimpinan Inovatif Karya Dr Hary Wahyudi

Widyaswara Utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur Dr Hary Wahyudi saat bersama Gubernur Jatim Dr Soekarwo, SH MHum seusai launching buku terbaru Membangun Kepemimpinan Inovatif, pekan kemarin.

Pakde Karwo: Kediklatan adalah Corporate University Pemberi Solusi

Surabaya, Bhirawa
Mendapatkan apresiasi dari orang pertama di Provinsi Jawa Timur, tentu menggaransi kualitas buku yang ditulisnya. Wajar saja kalau, wajah sumringah begitu terpancar dari wajah Widyaswara Utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur Dr Hary Wahyudi seusai bertemu Gubernur Jatim Dr Soekarwo,SH MHum minggu kemarin.
Sambutan hangat Gubernur Jatim Soekarwo atas buku karyanya Dramaturgi Marketing Politik setahun lalu, menjadi suntikan energi bagi Hary Wahyudi untuk terus menulis buku. Dan hasilnya, di awal tahun 2018, sebuah buku baru Membangun Kepemimpinan Inovatif berhasil diterbitkannya. Sebagaimana tahun lalu, Hary memilih acara ‘launching’ buku terbarunya tersebut dengan cara khusus sowan dan diskusi dengan Pakde Karwo.
“Pakde Karwo lagi-lagi memberi sambutan dan apresiasi bagi ASN Pemprov jatim yang menerbitkan buku ilmiahnya” ujar Hary saat bertemu Bhirawa usai sowan Pakde.
Menurut Hary, buku setebal 185 halaman ini menceritakan pengalaman dirinya selama menjadi widyaiswara Badan Diklat Jatim mendampingi peserta diklat dalam merancang dan mengimplementasikan inovasi proyek perubahan yang menjadi best practices di Jawa Timur.
“Melalui buku ini terdokumentasi karya inovasi peserta pelatihan kepemimpinan, mulai inovasi IT, manajemen perubahan, dan inovasi pelayanan publik lainnya,” jelas Hary. Bahkan, lanjut Hary, beberapa inovasi peserta pelatihan telah mendapatkan penghargaan dari beberapa instansi, juga dipublikasikan dalam berbagai media massa setempat.
“Secara tidak langsung, melalui buku ini, semua inovasi peserta pelatihan bisa dipantau oleh Pakde Karwo,” ujar Hary.
Pada kesempatan lauching buku kepemimpinan inovatif tersebut, Pakde Karwo berpesan agar Lembaga Kediklatan harus menjadi bagian pemberi solusi atas peningkatan SDM ASN dan kinerja OPD yang ada di Jawa Timur. Ketika ada sebuah OPD yang mengalami gangguan dalam peningkatan kinerja SDM, jelas Pakde Karwo maka Lembaga Kediklatan harus mampu mendiagnosa permasalahannya dan memberikan alternatif penyelesaiannya, jangan justru sebaliknya, lembaga pelatihan juga menjadi bagian dari masalah itu.
“Paradigma Corporate University (Corpus) harus menjadi landasan dalam cara pandang, cara pikir dan cara kerja,” tegas Pakde pada kesempatan tersebut. Secara khusus Pakde juga mengingatkan Lembaga Kediklatan sebagai working place learning strategis harus merespon kebutuhan pengembangan kompetensi sesuai tuntutan strategi organisasi. Learning dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan pengembangan karir.
Lantaran itu, jelas Pakde Karwo peran lembaga pengembagan SDM semakin penting untuk mampu mengembangkan sumber daya ASN secara profesional, sehingga berkonstribusi langsung dengan pencapaian tujuan Pemerintah Daerah.
“Paradigma dalam mengelola lembaga pelatihan harus berpandangan bahwa tujuan pembelajaran individu ASN harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, memperbaiki kinerja organisasi, melakukan inovasi dalam proses pembelalajaran dan menerapkan dalam unit organisasinya,” pesan Pakde mengakhiri perbincangan. [Wahyu Kuncoro SN]

Tags: