Lawan Emil di Pilkada Trenggalek Akui Kalah Telak

Calon Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan wakilnya Mochamad Nur Arifin bersama pasangan masing-masing.

Calon Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan wakilnya Mochamad Nur Arifin bersama pasangan masing-masing.

KPU: Anas-Yusuf Raih 88,96%  Pilkada Banyuwangi
Trenggalek, Bhirawa
Kubu lawan politik Emil Elestianto Dardak-Mochamad Nur Arifin telah mengakui kalah telak atas pesaingnya di Pilkada Trenggalek dan belum berencana mengajukan perlawanan melalui jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi sekalipun menengarai adanya dugaan politik uang selama gelaran Pilkada.
“Kami ikhlas mengakui kalah, karena selisih cukup jauh. Terima saja hasilnya dengan lapang dada,” kata Calon Wakil Bupati Trenggalek dari pasangan nomor urut 1, Priyo Handoko di Trenggalek, Minggu (13/12).
Melalui awak media yang mewawancarainya, Priyo yang berlatar belakang notaris itu menyampaikan ucapan selamat. Namun, ia tidak mengkonfirmasi apakah sudah mengucapkan selamat, baik  secara langsung ataupun melalui telepon/sarana komunikasi media sosial, kepada pasangan nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak-Mochamad Nur Arifin atas potensi keunggulan suara di Pilkada Trenggalek tersebut.
Sementara Calon Bupati Kholiq yang sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati (calon petahana), sampai detik ini belum bisa dikonfirmasi wartawan karena rumahnya acapkali tutup dan ponselnya tidak aktif.
Dikonfirmasi terpisah, Pujihandi, juru bicara pasangan Kholik-Priyo Handoko menuding kemenangan Emil dalam Pilkada tak lepas dari faktor uang. Tudingan itu ia lontarkan karena banyak mendapat laporan lapangan bahwa pasangan yang diusung koalisi PDIP, Demokrat, PAN, Golkar dan Gerindra tersebut banyak menebar uang dan menghabiskan biaya politik tak sedikit untuk mencuri simpati masyarakat. “Saya bisa katakan 80 persen kemenangannya karena duit,” tuding Pujihandi.
Pria berlatar belakang advokat ini mengatakan, pasangan Emil-Arifin menghabiskan dana sangat besar dalam kontes pemilihan kepala daerah, mulai dari pelaksanaan kampanye yang sangat mewah hingga bagi-bagi uang yang diduga dilakukan untuk meraih dukungan masyarakat.
Pujihandi mengingatkan kepada Emil dan Arifin untuk berhati-hati jika mengharap pengembalian modal saat menjabat nanti. Apalagi kondisi keuangan Kabupaten Trenggalek tak terlalu besar. “APBD Trenggalek itu kecil, dan lagi pengawasan undang-undang saat ini ketat, hati-hati kalau mau mengembalikan modal,” ucapnya.
Alih-alih membela diri, pasangan Emil dan Arifin justru berterima kasih kepada Kholiq dan Priyo Handoko. Keduanya bahkan menganggap tak perlu menanggapi tudingan itu karena akan memicu permusuhan dan konflik usai Pilkada.
“Soal politik uang saya kira banyak lembaga pengawas yang bisa dikonfirmasi, apakah benar kami melakukan itu atau tidak,” ujar Emil.
Dia justru menganggap tudingan itu sebagai pengingat baginya dan Arifin untuk tidak melakukan politik balik modal saat menjabat nanti.
Dengan sikapnya tersebut, Emil berharap bisa mengakhiri perseteruan antar pendukung calon usai pelaksanaan Pilkada. Hal senada disampaikan wakilnya Mochamad Nur Arifin yang meminta tak ada perayaan atas kemenangan ini untuk menghormati kubu Kholiq. “Bagaimanapun Pak Kholiq sudah beritikad baik ingin membangun Trenggalek. Kami akan melanjutkan, dan berusaha semaksimal mungkin merealisasikan apa yang selama ini menjadi janji-janji dalam kampanye kami selama ini,” imbuhnya.
Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak-Mochamad Nur Arifin hampir dipastikan memenangi pemilihan kepala daerah setempat setelah berhasil  menyapu bersih perolehan suara di seluruh kecamatan se-Trenggalek, versi hitung cepat PDIP.
Versi hitung cepat dengan metode real count atau penghitungan riil berdasar input data 1.300 saksi di 1.300 TPS se-Trenggalek itu,  Emil meraup dukungan sebanyak 271.329 suara atau sekitar 75 persen.
Perolehan suara pasangan nomor urut 2 ini jauh di atas pengumpulan suara pasangan petahana, Kholiq-Priyo Handoko yang mendapat 91.140 suara atau sekitar 25 persen. Hasil rekapitulasi kurang lebih sama terpantau berdasar rekapitulasi internal yang dilakukan KPU Trenggalek maupun Desk Pilkada Pemkab Trenggalek, dengan persentase antara pasangan nomor 1, Kholiq-Priyo Handoko sebesar 24 persen atau sekitar 83.424 suara, sementara pasangan nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak-Mochamad Nur Arifin meraup 343.582 suara atau sekitar 76 persen.

Pilkada Banyuwangi
Sementara itu hasil pemindaian formulir C1 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan pasangan Abdullah Azwar Anas dengan Yusuf Widyatmoko meraih suara 88,96 persen dalam Pilkada Banyuwangi, Rabu, 9 Desember 2015.
Meskipun demikian Abdullah Azwar Anas yang dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu  (13/12) meminta semua pihak untuk menunggu hasil rekapitulasi dari KPU yang bakal dimulai pekan depan. “Terima kasih atas dukungannya, tapi lebih baik kita tunggu pengumuman resmi KPU saja,” ujarnya.
Hasil 88,96 persen diperoleh dari laman KPU yang menampilkan penghitungan formulir C1 yang berisi hasil penghitungan suara di tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS), yakni http://pilkada2015.kpu.go.id/banyuwangikab. Dari 2.860 TPS di seluruh Banyuwangi, proses pemindaian formulir C1 telah mencapai 100 persen. Dari hasil rekapitulasi formulir C1 itu Anas-Yusuf meraup 88,96 persen suara, sementara pasangan Sumantri Sudomo dan Sigit Wahyuwidodo memperoleh 11,04 persen suara.
Tercatat ada 763.960 suara yang sah atau mencapai 98,54 persen dari suara yang masuk. Hanya terdapat 12.348 suara yang tidak sah. Total partisipasi pemilih mencapai 59,47 persen. Partisipasi pemilih perempuan lebih banyak, yaitu sebesar 62,91 persen DAN laki-laki 55,71 persen.
Dari hasil pemindaian formulir C1, Anas menang di seluruh kecamatan atau 24 kecamatan yang ada di Banyuwangi tanpa terkecuali. Anas mengemukakan bahwa yang terpenting saat ini adalah melakukan konsolidasi dan memperkuat sinergi untuk bersama-sama membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik lagi.
“Jika nanti KPU menetapkan kami sebagai kepala daerah terpilih, tidak akan ada perayaan kemenangan. Karena ini amanah berat. Kami akan silaturahim ke pasangan calon lain, memohon maaf jika ada kesalahan selama kampanye, dan akan mengajak untuk bersama-sama membangun daerah,” ujar Anas yang diusung dan didukung oleh koalisi PDIP, PKB, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PPP, PKS, dan PAN.
Anas juga akan melanjutkan silaturahim ke berbagai elemen masyarakat untuk meminta maaf jika ada kesalahan dalam kampanye serta mengajak untuk bersinergi mewujudkan program-program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat. [wek,mb12]

Tags: