Lawan LGBT, PAS Jatim gelar Aksi Damai

Pengurus PAS Jatim saat melakukan aksi damai menolak LGBT di Taman Bungkul, Minggu (31/1) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Keberadaan komunitas yang menamakan diri sebagai kelompok Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) sangat meresahkan masyarakat Surabaya. Mengantisipasi kian meluasnya pemikiran yang membolehkan pasangan sesama jenis ini, berbagai kelompok sosial dan masyarakat, Minggu (31/10 melakukan aksi damai menolak LGBT di tengah-tengah acara car free day di Taman Bungkul Surabaya.
Salah satu kelompok masyarakat yang lantang menyuarakan menolak berkembangnynya LGBT adalah Paguyupan Seniman (PAS) Jawa Timur.
Dipimpin langsung Ketua PAS Jatim Dra Lusiatie MM, aktifis PAS Jatim bersama masyarakat menyuarakan aspirasinya menolak berkembangnya LGBT.
Sambil membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap LGBT, organisasi yang memiliki kepedulian terhadap seniman di Jatim ini menyuarakan anti LGBT.
“Indonesia adalah Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Dan agama apapun tidak memperbolehkan LGBT. Dalam Undang Undang LGBT juga jelas dilarang,” kata Ketua PAS Jatim Luziati kepada Bhirawa. Lebih lanjut menurut Lusi, LGBT merupakan penyakit masyarakat yang harus disembuhkan dan dibuatkan Undang Undang yang jelas untuk mengaturnya.
“Jadi kita desak pemerintah unt membuat solusi dengan pengobatan, tetapi kalau gak mau ya dipenjarakan karena jelas tidak boleh. Intinya tidak boleh, tetapi bagi yang sudah terlanjur ya harus mau menjalani penyembuhan” tegasnya lagi.
Salah seorang ibu bernama Sugiarti yang ditemui Bhirawa di sekitar lokasi mengaku ikut cemas dengan kian terbukanya para penganut LGBT unjuk diri. Sebagai orang yang memiliki anak-anak yang masih kecil, Sugiarti merasa khawatir bila paham LGBT ini dibiarkan akan merusak generasi mendatang.
“Saya berharap di dunia pendidikan sudah bisa mendeteksi sejak dini sehingga bisa dicegah lebih lanjut,” harap perempuan berkerudung yang punya usaha kuliner ini. [ist]

Tags: