Lawan Persepam Madura, Persatu Tuban Unggul Satu Gol

Tim Persatu Tuban saat menjamu Persepam Madura di Stadion Lokakaya Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa.
Tendangan penalti melalui eksekutor Wir Hadi Kusuma, antar Persatu Tuban ungul satu poin diatas lawanya Persepam Madura, dalam laga lanjutan Grup 5 Liga 2 Indonesia 2017, yang diselenhgarakan di Stadion Lokajaya kemarin Sabtu (22/7).
Sejak menit awal, pertandingan Persatu cukup menawan bermain dikandang sendiri, serangan demi serangan langsung menggempur area pertahanan Persepam Madura. Belum lama laga berlangsung satu gol berhasil di cetak pemain tuan rumah Agus Suprayogi pada menit ke 2 laga babak pertama.
Tidak mau dipecundangi tim tuan rumah, Persepam Madura melakukan serangan balasan ke daerah pertahnan tuan rumah. Meski beberapa kali serangan balasan mampu ditahan, tuan rumah akhirnya kewalahan dan satu gol balasan berhasil bersarang digawang Persatu Tuban oleh Faris Adi Tama pada memit ke 16.
Kedudukan imbang bertahan hingga pertandingan babak pertama usai. Baik Persatu maupun Persepam Madura belum mampu memperkuat kedudukan sepanjang laga babak pertama tersebut.
Memasuki babak kedua, permainan kedua tim semakin memanas, Persatu yang tidak mau malu kalah dikandang sendiri terus melakukan serangan. Bahkan ketegangan sempat terjadi ditengah lapangan saat wasit dinilai tidak profesional memimpin jalanya pertandingan.
Ditengah memanasnya laga, pelanggaran keras dilakukan pemain Persepam Madura di dalam kotak penalti, hingga wasit memberikan sanksi bagi tim Persepam Mandura pada menit ke 75, Wira Hadi Kusuma, yang tampil sebagai eksekutor berhasil melesatkan bola ke gawang Persepam Madura.
Hingga babak kedua usai, Persepam Madura tidak mampu memperbaiki kedudukan, satu angka tak mampu ditambah dan keunggulan menjadi milik tuan rumah dengan dua golnya.
Diwarnai ketegangan
Sejak menit awal, benih-benih ketegangan sudah terlihat saat wasit pertandingan Kasman dinilai tak baik dalam memimpin jalanya laga. Protes tidak saja terjadi didalam lapangan oleh pemain. Official tim juga tidak ketinggalan ikut berteriak dari pinggir lapangan.
Ketegangan masih berlanjut hingga tengah pertandingan, hal ini memicu official kubu Persatu ikut tegang. Beruntung emosi antara kedua kubu mampu diredam hingga tidak berlanjut kepada hal serius.
Wasit juga sempat menjadi bulan-bulanan protes pemain, usai tiupan pluit panjang tanda akhir pertandingan. Petugas terpaksa turun tangan dan mengamankan wasit dari amukan pemain.
Pelatih Persepam Madura Rudi Keltjen, usai pertandingan mengungkapkan kekecewaan terhadap wasit yang dinilai tidak profesional dan buruk dalam memimpin pertandingan. Pihaknya menyayangkan beberapa keputusan yang cukup merugikan pihaknya.
“Kasihan pemain jika wasitnya seperti itu, tidak hanya kami, Persatu juga dirugikan, mereka anak-anak saya juga, mereka adalah aset bangsa ini jangan dipermainkan,” kata Rudy.
Secara umum, Rudy mengaku tidak puas dengan kepemimpinan wasit. Namun pihaknya menyadari keputusan wasit mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
“Mau bagaimana lagi keputuan wasit mutlak, kita mau apa, kami berharap ada evaluasi sampai tungkat ini,” katanya.
Tidak hanya pelatih Persepam, buruknya kinerja wasit juga diungkapkan Manager Persatu Tuban, Fahmi Fikroni. Manager Persatu ini bahkan menyebut kualitas wasit yang dinilai tak mampu memimpin pertandingan dengan baik.
“Soal wasit sebenarnya kita dirugikan juga, memang seperti itu kualitasnya mau bagaimana,” kata Fahmi. (Hud)

Tags: