Layanan Belajar ke Rumah Siswa Lebih Efektif Daripada Daring

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo saat membagikan sepatu air ke siswa SD yang kebanjiran. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebagian warga Sidoarjo sudah banyak yang mengeluh, lantaran tak kunjung ada kejelasnya kebijakan untuk masuk sekolah, di masa transisi menuju new normal sekarang ini. Bahkan guru-guru juga sudah merasa kesulitan untuk pembelajaran sistem Daring (Dalam Jaringan) atau online.
Mereka beranggapan sistem pembelajaran melalui Daring atau online seperti yang diberlakukan saat ini sangatlah tidak efektif. Anak-anak jadi kehilangan suasana belajar yang berdampak pada lemahnya penangkapan peserta didik terhadap materi ajar yang diberikan guru.
Menyikapi kondisi itu, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Mimik Idayana mengaku sudah mendengar keluhan para wali murid dan guru. Ia pun sepakat bahwa sistem pembelajaran Daring ini memang sama sekali tidak efektif. Namun pihaknya mengaku belum tahu strategi yang diterapkan Dinas Dikbud Sidoarjo terkait hal itu.
“Mungkin minggu depan, kami akan agendakan Rapat Dengar Pendapat dengan dinas-dinas terkait. Nantinya akan kami sampaikan semua keluhan walimurid dan guru itu. Termasuk kami akan coba berikan solusinya,” ungkap istri dari anggota Komisi III DPR RI, Rahmat Muhajirin itu.
Menurutanya, salah satunya adalah dengan membentuk kelas-kelas kecil berisi maksimal 10 siswa yang belajar di sekolah. “Soal physical distancingnya khan sudah terpenuhi. Tinggal penerapan protokol kesehatan yang lain, seperti cuci tangan dan mengenakan masker,” katanya.
Skema lain yang diusulkannya adalah melakukan kunjungan ke rumah siswa. Langkah ini terbilang sederhana dan tidak memberatkan guru, karena dengan penerapan sistem zonasi seperti sekarang ini, rumah siswa tak terlalu jauh dari sekolah.
“Berkunjung ke rumah siswa yang jaraknya tak lebih dari 1 km saja tidak mau. Dan untuk para guru itu bisalah diberikan insentif khusus. Saya pikir cara itu jauh lebih efektif ketimbang skema membelikan kuota atau persoalan jaringan internet yang jauh lebih kompleks,” tukas Mimik Idayana
Di pihak lain, seperti yang dikatakan Sugiartono Rasmadi, warga Perumahan Prima Garden Estate Sukodono. Ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo segera mengambil sikap tegas terkait hal itu.
“Apalagi saya dengar guru-guru juga mengeluhkan kualitas anak didiknya yang jauh merosot sejak penerapan sistem pengajaran Daring mulai pertengahan Maret lalu. Masalah inilah yang harus segera diselesaikan,” tambahnya. [ach]

Tags: