Layanan Cabang Dindik Jatim Belum Optimal

Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Personel Kurang, Nomenklatur Sekolah Belum Jelas
Dindik Jatim, Bhirawa
Berbagai persoalan terus bermunculan dari daerah pasca peralihan pendidikan menengah SMA/SMK ke provinsi. Salah satunya layanan di cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim yang belum bisa dioptimalkan. Ini terjadi lantaran kepanjangan tangan Dindik Jatim di daerah itu hingga kini masih compang-camping.
Persoalan di daerah beragam, di Bangkalan misalnya, hingga kini cabang dinas baru diisi dua orang. Satu kepala cabang dinas, satu lagi kepala sub bag tata usaha. Sementara kasie yang membidangi SMA, SMK dan Pendidikan Khusus belum ada. “Dapat satu personel itu pun sudah mau pensiun,” terang Kepala Cabang Dindik Jatim di Bangkalan Mariyono saat dikonfirmasi, Minggu (8/1).
Mariyono mengaku sampai saat ini berusaha tetap memberikan layanan semampunya. Tapi itu pun hanya sebatas koordinasi dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan UPT satuan pendidikan. Sementara untuk pelayanan lain belum dilakukan. “Yang paling mendesak SDM-nya. Setidaknya kita butuh staf delapan sampai sepuluh orang,” kata dia.
Persoalan lain, nomenklatur yang dibutuhkan sekolah hingga kini belum turun. “Stempel, kop surat sekolah belum ada. Kami akan bertanya ke biro organisasi,” tandasnya.
Hal serupa juga terjadi di Surabaya, Wakil Kepala SMKN 5 Surabaya Anton Sujarwo mengaku hubungan dengan cabang dinas belum efektif. Meskipun beberapa sudah kali bertemu dengan kepala cabang dinas di sejumlah rapat MKKS. “Saya sendiri belum tahu persis terkait dengan administrasi dan lainnya. Baru dilantik juga, jadi pasti masih ditata,”ungkapnya.
Beruntung, hingga saat ini belum ada keperluan darurat yang membutuhkan pelayanan cepat dari Dindik Jatim. Data P3D juga sudah diselesaikan pihak sekolah. “Sejauh ini masih ke Pak Hudiono (Kabid SMK Dindik Jatim), mungkin minggu-minggu ini cabang dinas baru efektif. SK pengalihan juga baru-baru ini,” lanjutnya.
Kendati demikian, kepala cabang dinas menurutnya sudah mulai aktif hadir mendukung setiap acara sekolah seperti yang diadakan sekolahnya beberapa saat lalu. “Pak Karyanto, Kepala Cabang Dinas juga sempat ke sekolah, jadi sudah sedikit ada obrolan juga,” jelasnya.
Kepala Cabang Dindik Jatim di Surabaya Dr Sukaryantho mengakui hingga saat ini berusaha terus koordinasi dengan satuan pendidikan. Kendati di instansi yang dia pimpin juga belum ada satu pun staf yang membantu.  “Satu kasie yang sebelumnya batal masuk sekarang sudah ada pengganti. Tinggal staf,” kata dia.
Meski nomenklatur sekolah belum tuntas, Sukaryantho yakin hal tersebut sudah dibahas oleh Biro Organisasi. Sehingga, pihaknya berharap sekolah tetap menunggu.
Disinggung terkait SPP Surabaya yang masih di bawah nilai Bopda (Bantuan Operasional Pendidikan) Surabaya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan sekolah. Sebab, penetapan SPP juga harus melihat program-program dalam RKAS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah).
“Kalau dalam melaksanakan program itu masih memungkinkan menggunakan SPP sesuai edaran, kita gunakan pendekatan itu,” terang dia.
Jika masih ada kekurangan, maka sekolah perlu membicarakan dengan komite untuk mencari solusi terbaiknya.
Kondisi lebih memprihatinkan terjadi di Situbondo, Sugiono Eksantoso yang dilantik Gubernur Jatim 27 Desember lalu hanya bertahan selama tiga hari menjabat Kepala Cabang Dindik Jatim. Selanjutnya, dia dirotasi menjadi Kepala Cabang Dindik Jatim di Lumajang.
Mantan Wakasek SMAN I Kapongan Situbondo itu legowo dengan perubahan penempatan dirinya. Sebab, hal itu murni kewenangan Dindik Jatim. “Saya tidak masalah. Ditempatkan di mana saja siap. Justru di Lumajang ini kualitas pendidikan menengahnya sangat maju,” aku Sugiono.
Sugiono menjelaskan, perubahan jabatan dari Kacabdis Pendidikan Situbondo ke Lumajang merupakan tugas yang sama untuk menduduki pucuk pimpinan Dinas Pendidikan perwakilan Pemprov Jatim di Situbondo.
Meski , ungkap Sugiono, waktu menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo hanya seumur jagung yakni selama 3 hari. “Akhirnya jabatan saya bertukar tempat dengan Kacabdis Pendidikan yang ada di Kabupaten Lumajang,” papar Sugiono.
Meski demikian, Sugiono, sejak awal dilantik mengaku siap untuk melaksanakan tugas tugas dunia pendidikan untuk jenjang SMK/SMA se- Kabupaten Lumajang. Persoalan jarak, urai dia, tidak menjadi kendala untuk menyukseskan dan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Lumajang. “Kantor Cabang Dinas Pendidikan Lumajang sudah ada. Persis di belakang pendopo Kabupaten Lumajang,” ucap Sugiono melalui HP nya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo DR Fathor Rakhman saat dikonfirmasi melalui SMS perihal penarikan SK Sugiono Eksantoso menjadi Kacabdis Pendidikan Kabupaten Situbondo dan dialihkan menjadi Kacabdis Pendidikan Kabupaten Lumajang tidak memberikan jawaban. Padahal HP mantan Staf Ahli Bupati Situbondo itu nada sambungnya masih aktif. [tam,awi]

Tags: