Layanan Online Tangkal Makelar TKI

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Kementerian Tenaga Kerja terus berupaya memerangi broker atau makelar yang selama ini merugikan TKI. Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun layanan data online lowongan kerja.
Lewat layanan data online ini, masyarakat bisa melihat dan melamar langsung lowongan kerja yang ditawarkan, tanpa lewat jasa broker. Kedepan, bila data online ini sudah dikuasai masyarakat maka keberadaan broker TKI akan hilang.
“Dalam waktu dekat Dubes Jepang berencana memberitahu Menaker, bahwa Jepang butuh 20 ribu TKI untuk pembangunan infrastruktur Olimpiade. Hal yang sama juga akan dilakukan Dubes Quwait. Kebutuhan puluhan ribu tenaga kerja ini akan diunggah di online. Dengan tujuan agar masyarakat cepat tahu dan langsung melamar kerja lewat online. Dengan cara ini, jasa broker tak diperlukan lagi,” papar Dirjen Binapenta & PKK Kemenaker Drs Hery Sudarmanto, kemarin di kantornya.
Menurut Hery Sudarmanto, infor masi pasar kerja itu sangat nyata. Namun TKI yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan, jumlahnya masih sangat minim. Jangankan untuk kerja di luar negeri, perusahaan dalam negeri-pun sulit mendapatkan TKI yang memenuhi kualifikasi yang cocok. Di pasar tenaga kerja global, TKI masih kalah bersaing dengan sesama negara Asean, misalnya Filipina. Untuk meningkatkan kompe tensi TKI, diperlukan partisipasi Pemda, dalam merekrut dan memberi pelatihan ketrampilan.
“BLK-BLK lama yang tersebar di daerah harus dibenahi dan dimodifi kasi. Disesuaikan dengan kebutuhan ketrampilan yang diperlukan di era digital ini. BLK konvensional, harus dimodifikasi dengan peralatan modern. Disesuaikan dengan kemajuan tehnologi masa kini yang serba digital. BLK konvensional harus diubah menjadi BLK profesional yang melahirkan TKI yang profesional pula,” imbuh Hery.
Diharapkan Pemda berpartisipasi dalam modifikasi BLK di daerahnya. Agar TKI (Tenaga Kerja Indonsia) bisa bertranformasi menjadi TPI (Tenaga Profesional Indonesia). Dengan TPI mereka akan leluasa dan mudah bersaing di pasar kerja. Bukan hanya di ASEAN tapi juga di pasar kerja global. Peningkatan kompetensi TKI sudah jadi tuntutan dan keharusan jaman.
“Pemerintah mengupayakan  mencetak 2 juta TKI trampil setiap tahun. Maka dalam 5 tahun Nawa Cita bergulir, akan ada 10 juta TKI trampil masuk pasar kerja dalam maupun luar negeri. Mendukung hal tersebut Kemenaker akan menyelenggarakan Rakorda semua Kementerian dan Lembaga. Rakorda sudah disepakati pada 10 Mei 2016 di JCC,” tambah Hery. [ira]

Rate this article!
Tags: