Layanan PDAM Surabaya Memprihatinkan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot, Bhirawa
Layanan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dalam kurun waktu empat tahun terakhir ini masih memprihantinkan. Dengan pergantian pimpinan PDAM, diharapkan ada perbaikan kualitas layanan kepada pelanggan.
Ketua Dewan Pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Ali Musyafak mengatakan sebenarnya PDAM memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi mengembangkan jaringan untuk meningkatkan layanan. Namun, jangkauan layanan baru hingga saat ini baru sebesar 62 persen dari total jumlah Kepala Keluarga (KK). “Tapi sayangnya hal itu tidak dilakukan. Masih banyak warga, terutama di Surabaya yang tidak terlayani air PDAM. Kalaupun ada distribusi air PDAM, seringkali mampat dan tidak mengalir dengan optimal,” katanya, Senin (2/11).
Menurut dia, tiap tahun keuntungan bersih PDAM mencapai Rp 130 miliar. “Masak membangun jaringan tidak mampu,” katanya.
Selain itu, Ali juga mengeluhkan kualitas air PDAM yang masih buruk. Indikasinya, banyak pelanggan yang menggunakan air PDAM untuk mandi, menyiram tanaman dan juga mencuci. Sejauh ini masih sangat sedikit pelangggan yang memanfaatkan air PDAM untuk air minum. Padahal namanya PDAM adalah perusahaan air minum sehingga, pelanggan masih harus terbebani ketika mereka terpaksa membeli air untuk minum sendiri. “Kekeruhan air juga masih terjadi dimana-mana dan dalam tiap tahun terus menunjukkan tren peningkatan,” katanya.
Satu hal lagi yang jadi persoalan, lanjut dia, hingga saat ini pelanggan belum pernah menerima meter hasil tera sah bersertifikat dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) bidang Metrologi Legal. Jika tidak ada tera, bisa jadi antara air yang dikonsumsi pelanggan dengan yang tercatat hasilnya berbeda.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya  Sembada Kota Surabaya Sunarno mengatakan semua masukan akan ditampung dan dijadikan bahan untuk perbaikan PDAM ke depan. Baik itu dari masyarakat biasa ataupun dari lembaga-lembaga. Terkait kritikan dari Dewan Pelanggan PDAM, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pelayanan PDAM ini mengaku tidak ada yang perlu diklarfikasi. “Seperti yang saya bilang, semua masukan akan kami tampung sebagai bahan pertimbangan untuk menjadikan PDAM lebih baik,” katanya.
Narno menegaskan saat ini PDAM tengah berupaya keras memberikan yang terbaik untuk pelanggan, mulai dari kontinuitas (kelancaran air yang sampai ke pelanggan tanpa adanya pemadaman) dan kualitas (tidak ada lagi air keruh).
Menyoal belum adanya genset di IPAL Karang Pilang I,II dan III, Narno mengatakan saat ini PDAM tengah melakukan studi kelayakan (feasibilty/FS) dan Detail Engineering Design (DED) untuk melakukan pembelian. “Sudah masuk dalan agenda kerja kami pada 2016. Kami harapkan nantinya tidak ada lagi pemadaman layanan air ke pelanggan jika PLN melakukan pemadaman listrik,” katanya.  [geh,dre]

Rate this article!
Tags: